Kebakaran di Tambora Tewaskan 5 Orang, Rano Janji Tata Ulang Permukiman Padat

Devi Puspitasari - detikNews
Selasa, 15 Okt 2024 18:45 WIB
Rano Karno (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, menyoroti kebakaran yang menewaskan lima orang di Tambora, Jakarta Barat. Rano berjanji menata ulang permukiman padat untuk mencegah kejadian serupa terulang.

"Harus yang padat itu harus kita tata ulang. Maaf, kemarin misal kita ke Kampung Bedeng, maaf nih, mereka minta simpel aja, ibu-ibu terutama, 'Bang di sini ada MCK, cuma semua MCK-nya semuanya jongkok. Bisa nggak dibangunin yang duduk'. Kan simpel gitu lho," kata Rano kepada wartawan di Tambora, Jakarta Barat, Selasa (15/10/2024).

"Hafal kita terhadap kayak gitu-gitu kan. Jadi saya bilang bisa, insyaallah, dan kayaknya udah dibuat itu langsung," tambahnya.

Rano mengatakan kebakaran di permukiman padat menjadi problem Jakarta. Dia mengatakan penyebab terjadinya kebakaran kemungkinan permukiman terlalu padat dan pemasangan listrik yang tak sempurna.

"Ini problematik Jakarta ya, kemarin kita sebetulnya apa ya, kebakaran ini bukan berarti kejadian umum ya, cuma tingkat permasalahan kepadatan. Kemarin Manggarai 1.000 rumah. Inilah realitas yang kita hadapi bersama, maka itu tidak ada cara lain kita harus bergotong royong. Permukiman padat, mungkin pemasangan listrik juga barangkali tidak dengan sempurna. Penggunaan charge kadang-kadang orang lupa, kebakaran bisa gara-gara lupa matiin kompor," tuturnya.

Dia mengatakan masyarakat harus dilatih dengan sistem yang dipahami. Rano pun membahas tentang adanya pemasangan CCTV sebagai salah satu programnya.

"Makanya mungkin tidak ada hubungan ini dengan CCTV. Tapi, kalau kita pasang CCTV, setiap RT-RW, minimal RT-RW bisa kita pantau untuk menghindari hal-hal seperti ini. Tapi yang pasti infrastruktur Jakarta ini harus kita belah. Kita lihatlah Tambora, Manggarai, permasalahan apa? Jalan akses tidak ada. Pemadam mau masuk susah, bagaimana bisa? Ini kan harus kesadaran kita, yuk mau nggak kita berkorban," jelasnya.

Dia mengatakan ingin membuka jalan untuk akses pemadam kebakaran di kawasan permukiman padat tersebut, tapi tidak menggusur. Dia yakin masyarakat Jakarta bisa sadar tentang pentingnya keselamatan.

"Bukan kita gusur, yuk kita buka jalan, deh. Untuk kita hadapi kalau kayak gini ini tidak ada cara lain. Rescue harus utama. Nah, jadi mudah-mudahan ini menjadi pengalaman kita. Dan insyaallah saya yakin akan bisa masyarakat Jakarta akan sadar tentang kepentingan keselamatan," tutupnya.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), pukul 01.22 WIB tadi. Lima orang tewas akibat kebakaran tersebut. Kelima korban tewas ialah Raihan (7), Sriyani (60), Aryanti (40), Asgar (13), dan Yoka (12).

"Info sementara lima orang," kata Kasiops Sudin Gulkarmat Jakbar, Syarifudin.

Sebanyak 22 unit mobil damkar dan 110 personel dikerahkan ke lokasi kebakaran. Operasi pemadaman api dinyatakan selesai pukul 07.20 WIB. Diduga kebakaran disebabkan kebocoran gas kompor. Luas area yang terbakar sekitar 2.000 meter persegi. Diperkirakan kerugian akibat kebakaran ini sekitar Rp 10,5 miliar.




(dek/dek)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork