Wanita berinisial SF (33) menjadi korban penjambretan mahasiswa bernama Efin Pratama (23) di Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Saat kejadian, korban sedang berjalan kaki sambil menggendong bayi berusia 9 bulan.
"Jadi kejadiannya pas saya baru pulang nganter anak saya sekolah. Saya jalan, masuk ke dalam gang (menuju) rumah di Tajur. Memang keteledoran saya, bawa handphone saya, saya masukin ke kantong plastik fotokopian gitu (transparan)," kata SF yang dihadirkan saat konferensi pers di Polresta Bogor Kota, Kamis (3/10/2024).
Kemudian, pelaku yang mengendarai motor datang dan langsung merampas plastik berisi handphone yang dipegang SF. Pelaku sempat berpapasan dengan korban, lalu berbalik arah dan merampas HP korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (pelaku) muter balik arah, jadi lawan arah sama saya. Dia langsung jambret gitu, handphone sama uang saya di situ (dalam plastik). Saya sama sekali nggak curiga, karena saya kira itu tukang paket gitu, nggak curiga sama sekali," ucapnya.
Korban mengaku panik dan kaget karena saat kejadian sedang menggendong anaknya. Ia sempat berteriak, namun karena kawasan tersebut sepi sehingga tidak ada warga yang keluar rumah.
"Kaget banget sih. Saya lagi gendong bayi kan, untungnya nggak jatuh. Saya teriak minta tolong, karena memang kondisi sepi jadi nggak ada yang keluar. Kejadiannya waktu itu jam 10.20 WIB," ujar SF.
"Tapi saya berterima kasih sekali sama bapak polisi semua, Pak Polresta Kota Bogor karena nggak lama pelaku ditangkap, nggak lama, nggak ada 24 jam sudah ditangkap (pelakunya)," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Waka Polresta Bogor Kota AKBP Guntur M Tariq mengatakan Efin Pratama sudah tujuh kali beraksi di Bogor. Dalam aksinya, Efin mengincar wanita jadi korbannya.
"Pelaku inisial EP sudah mempunyai TKP cukup banyak, tujuh TKP di Bogor. Jadi enam kali berhasil, satu kali gagal karena handphone jatuh," kata Guntur kepada wartawan, Kamis (3/10).
Polisi menyebut pelaku melakukan aksinya sebelum ditangkap di Tajur. Pelaku berdalih hasil curian untuk bayar cicilan motor.
"Adapun TKP yang terakhir ini di Tajur, Bogor Timur, adalah digunakan untuk kebutuhan yang bersangkutan (bayar cicilan motor dan biaya kuliah)," imbuhnya.