Hadapi 3 Krisis Planet, KLHK Tanam Mangrove-Terumbu Karang di Pulau Pramuka

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 30 Sep 2024 17:28 WIB
KSDAE KLHK melakukan penanaman mangrove hingga rehabilitasi terumbu karang dalam rangka melestarikan lingkungan untuk menghadapi tiga krisis planet. (Kadek/detikcom)
Jakarta -

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penanaman mangrove hingga rehabilitasi terumbu karang. Kegiatan digelar dalam rangka melestarikan lingkungan untuk menghadapi tiga krisis planet atau triple planetary crisis.

Menanam mangrove dan rehabilitasi terumbu karang merupakan bagian dari kegiatan Youth Conservation Camp 2024. Kegiatan yang digelar di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (30/9/2024), tersebut bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan Institute Hijau Indonesia.

Foto: Kadek/detikcom

"Diadakan memang dengan dalam mindset di mana kita sedang menghadapi triple planet crisis, yaitu polusi, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati," kata Kasubdit Kemitraan Konservasi, Bina Daerah Penyangga dan Bina Cinta Alam KLHK, mewakili Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi, Irfan Cahyadi, di lokasi.

Sebanyak 60 anak muda dari Green Leadership Indonesia (GLI) mengikuti kegiatan tersebut. Sebelum memulai kegiatan, mereka mendapat pengarahan mengenai Pulau Pramuka dan ekosistemnya.

Setelah mendapat pengarahan, para peserta menuju lokasi pertama ke Pusat Santuari Penyu. Kemudian, mereka mengikuti pelatihan cara mengelola dan menangani sampah hingga rehabilitasi terumbu karang.

"Pertama di sini ada konservasi penyu, kemudian ada pengelolaan sampah di mana itu yang menjadi untuk penanganan polusi khususnya sampah. Kemudian, ada mangrove dan terumbu karang di mana itu mewakili untuk penanganan perubahan iklim," ujarnya.

Kasubdit Kemitraan Konservasi, Bina Daerah Penyangga dan Bina Cinta Alam KLHK, Irfan Cahyadi, Kepala Sub-Kelompok Kerja Pengelolaan Pengetahuan dan Dukungan Masyarakat BRGM, Yuyus Afrianto (Kadek/detikcom)

Sementara itu, Kepala Sub-Kelompok Kerja Pengelolaan Pengetahuan dan Dukungan Masyarakat BRGM, Yuyus Afrianto, mengungkapkan alasan pentingnya menanam mangrove sehingga menjadi sorotan dunia. Sebab, mangrove memiliki potensi penyerapan karbon lebih besar lima kali lipat dibandingkan pohon di hutan daratan.

"Kenapa menanam mangrove, karena tadi benar pada dasarnya kita saat ini sedang menghadapi triple planet crisis, yaitu salah satunya perubahan iklim. Nah, di dalam perubahan iklim itu, salah satunya adalah mangrove merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai potensi menyerap karbon yang cukup besar dibandingkan mungkin 5 kali lipat dibandingkan hutan di daratan," kata Yuyus.

"Karena mangrove itu kita tahu, teman-teman, dia tidak hanya menyerap karbon di dalam pohon yang kurang lebih 17%, tetapi juga menyimpan karbon itu di dalam tanah kurang lebih sekitar 78%. Jadi saya rasa Kepulauan Seribu terutama Pulau Pramuka sangat cocok untuk menjadi atau memerangi triple planet crisis tadi untuk mengenalkan anak-anak muda, yang dalam hal ini adalah alumni green leadership untuk mengenalkan bagaimana mangrove itu sangat penting di dalam upaya menyerap karbon dan untuk mengatasi krisis iklim," lanjutnya.

Lebih lanjut Yuyus berharap para peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut bisa menerapkan ilmu yang didapat. Selain itu, dapat membuat gerakan baru dalam menjaga lingkungan.

"Yang pasti kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah dialog bagi wadah generasi muda, tetapi juga mengenalkan mereka tentang pentingnya nilai-nilai konservasi terutama pelestarian yang sudah dilakukan, baik oleh pemerintah dalam hal ini Taman Nasional Kepulauan Seribu dan juga tadi dari masyarakat dalam mengenal pengelolaan sampah yang baik dan benar dan ramah lingkungan itu seperti apa, itu harapan kami. Nanti teman-teman peserta setelah dari sini juga muncul gerakan-gerakan baru di daerahnya masing-masing," imbuhnya.




(dek/whn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork