Pemkot Bekasi Tepis Isu Intoleransi, Umat Nasrani Difasilitasi Ibadah di GKOI

Pemkot Bekasi Tepis Isu Intoleransi, Umat Nasrani Difasilitasi Ibadah di GKOI

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 27 Sep 2024 11:16 WIB
Pemkot Bekasi memastikan tak ada intoleransi soal ricuh antara ASN dengan warga Nasrani yang beribadah. Pemkot Bekasi memfasilitasi ibadah umat Nasrani. (IG @humaskotabekasi)
Pemkot Bekasi memastikan tak ada intoleransi soal ricuh antara ASN dan warga Nasrani yang beribadah. Pemkot Bekasi memfasilitasi ibadah umat Nasrani. (IG @humaskotabekasi)
Bekasi -

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memastikan tak ada peristiwa intoleransi terkait kericuhan antara ASN dan warga Nasrani yang beribadah. Pemkot Bekasi menyatakan kericuhan terjadi karena miskomunikasi.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi R Gani Muhamad mengatakan semua pihak telah menjalin komunikasi dengan baik untuk menyelesaikan persoalan isu intoleransi tersebut. Para pihak yang sempat terlibat cekcok kembali bertemu dengan para tokoh agama.

"Pada kesempatan ini kami semua duduk bersama. Intinya bahwa kami semua ingin menyelesaikan permasalahan mengenai intoleransi yang menjadi isu di Kota Bekasi saat ini. Karena kami tidak ingin, tidak mau, Kota Bekasi dianggap sebagai kota yang intoleran," kata Gani dalam jumpa pers di kantor Pemkot Bekasi seperti dilihat, Jumat (27/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan semua pihak telah sepakat mencari jalan keluar. Dia berharap peristiwa yang telah terjadi menjadi pelajaran semua pihak untuk menjunjung toleransi antarumat beragama.

"Saya pun memohon kepada masyarakat untuk menghentikan, memviralkan, menguraikan hal-hal yang bisa berdampak yang tidak kita inginkan. Telah islah diperoleh di antara kami di sini. Dan biarkan kami, warga Kota Bekasi yang menyelesaikan. Alhamdulillah selanjutnya kita kembali kepada tataran hidup saling menyejukkan, toleransi yang berasal kebangsaan bisa dilakukan dengan penuh kerukunan," ungkap Gani.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi, Abdul Manan, menyampaikan dua poin kesepakatan terkait pertemuan yang digelar Kamis (26/9). Poin pertama, disepakati umat Nasrani beribadah di Gereja Kristen Oikoumene di Indonesia (GKOI) Kayuringin.

"Pertama, dari Saudara GMIM telah menerima apa yang disepakati untuk melaksanakan selanjutnya difasilitasi pemda di GKOI Kota Bekasi. Sedangkan tempat yang kemarin digunakan seharusnya tidak digunakan lagi karena bertentangan dengan perizinan," kata Manan.

Kesepakatan kedua, dia mengatakan, persoalan yang sempat viral di media sosial (medsos) itu dinyatakan telah selesai. Para pihak yang sempat terlibat cekcok pun sudah saling memaafkan.

"Kedua, semua yang hadir telah merasa gembira karena alhamdulillah, Ibu Masriwati, Ibu Pendeta Maria, di hadapan kita semua menyampaikan saling permohonan maaf dan saling hormat dalam upaya menyatukan kebangsaan di Kota Bekasi. Mudah-mudahan persoalan ini dapat dipahami seluruh masyarakat Kota Bekasi," ujar dia.

"Masalah yang terjadi sudah selesai. Dan kiranya ada orang-orang berkepentingan kiranya bisa berhubungan dengan pemerintah daerah atau dengan humas sehingga lebih jelas, jangan sampai memberitakan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang sudah disepakati bersama," tambah Manan.

(jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads