Polda Metro Usut Laporan Stafsus Arsjad Rasjid soal Dugaan Pengeroyokan

Polda Metro Usut Laporan Stafsus Arsjad Rasjid soal Dugaan Pengeroyokan

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 18 Sep 2024 18:21 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi (Diah Puspaningrum/detikcom)
Jakarta -

Staf Khusus Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid, Arif Rahman, melapor ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pengeroyokan di menara Kadin, Jakarta Selatan. Polda Metro Jaya mengusut pelaporan tersebut.

"Hari Selasa tanggal 17 September kami telah menerima laporan dari saudara AR, terlapornya saudara UK. Atas peristiwa dugaan peristiwanya yang dilaporkan adalah kekerasan secara bersama-sama di muka umum terhadap orang ataupun barang sebagaimana diatur dalam pasal 170 KUHP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).

Ade Ary mengatakan pelaporan tersebut tengah diusut. Dia mengatakan penyidik akan bekerja secara profesional mengusut kasus tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi setiap laporan polisi yang masuk ke Polda Metro Jaya itu pasti akan ditindaklanjuti. Akan diusut, diproses, dilakukan pendalaman sesuai SOP secara proporsional dan secara profesional. Jadi mohon waktu setiap laporan yang masuk tahapan awalnya adalah pendalaman dalam rangka penyelidikan. Mohon waktu, tim penyelidik masih bekerja," ujarnya.

Laporan Arif Rahman teregister dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT POLDA METRO JAYA. Arif Rahman melaporkan terkait Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan.

ADVERTISEMENT

"Iya betul (membuat laporan). Pengeroyokan sebenarnya. Jadi, (terjadinya) di gedung Menara Kadin," kata Arif Rahman saat dihubungi wartawan, Rabu (18/9).

Peristiwa terjadi pada Senin (16/9) malam. Arif menjelaskan, mulanya dia diminta Arsjad mengecek kantor Kadin. Saat itu didapati ada puluhan orang di kantor Kadin, termasuk terlapor.

"Saya ini kan sebagai staf khusus Ketua Umum Kadin Pak Arsjad Rasjid. Jadi, Pak Arsjad Rasjid menugaskan kepada kami tiga, ada staf khusus, untuk mengecek kantor, dan kami membawa bukti bahwa kami menyewa dengan pengelola gedung Menara Kadin. Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak kami kenal. Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Simak juga Video: Aksi Brutal Rombongan Pengantar Jenazah Keroyok Calon Pasutri di Samarinda

[Gambas:Video 20detik]



Arif mengatakan saat itu dirinya menelpon pihak terlapor. Saat itu mereka pun bertemu di sebuah aula di menara Kadin.

Arif menyampaikan keberatannya atas penempatan gedung tersebut. Sebab, menurut Arif, gedung tersebut sudah disewa pihaknya mengacu pada Keppres pengangkatan ketua Kadin.

"Kita berpedoman kepada Keppres tentang pengangkatan Ketua Kadin. Jadi, kami merasa, kami berhak di sini, dan di sini kami menyewa, bukan kantor orang lain. Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada tanda bukti kontrak sewa-menyewa dengan pengelola gedung," kata dia.

"Artinya ini kan kantor kami, dan kami berpedoman pada Keppres. Saat ini, Keppres masih atas nama Bapak Arsjad Rasjid. Jadi, kalau nanti Bung Taufan ada di pihak Anin, kalau Keppres keluar, saya juga akan keluar', saya bilang kayak gitu. Jadi, saat ini Keppres di siapa? Masih Pak Arsjad Bung Taufan'. Berarti kan saya bisa berkantor," imbuhnya.

Arif mengaku saat itu dia turut memperlihatkan bukti kontak penyewaan gedung. Arif meminta saat itu pihak di luar keluarga Kadin keluar dari ruang pembicaraan. Saat itu lah, pihak terlapor tak terima dan melakukan tindak pidana pengeroyokan.

"Saya potong, saya bilang, 'Ini urusan rumah tanggal Kadin. Walaupun perbedaan persepsi antara kami. Tapi kami keluarga besar'. Saya bilang kayak gitu. 'Jadi, saya berharap yang bukan anggota Kadin, silakan keluar'. Beliau (terlapor) marah. Berdiri mengambil minuman kaleng langsung menimpuk ke arah mata saya dan saya kena di pelipis," kata dia.

"Saya agak marah, saya bangun ternyata anak buah terlapor ada di sebelah kiri saya langsung menyerang saya gitu. Dipukul kepala, kemarin memar di atas kepala saya lah," sambungnya.

Situasi pembicaraan di aula tersebut memanas hingga Arif menyebut dirinya memanggil orang-orangnya. Saat itu terjadi bentrokan di antara kedua belah pihak.

"Setelah itu kejadian tidak menentu lagi pada akhirnya mereka ada pasukan dan akhirnya saya undang teman-teman kita untuk ke Kadin akhirnya terjadi bentrokan," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads