Stafsus Arsjad Rasjid Laporkan Dugaan Pengeroyokan ke Polda Metro

Stafsus Arsjad Rasjid Laporkan Dugaan Pengeroyokan ke Polda Metro

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 18 Sep 2024 13:05 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi Pengeroyokan (Foto: dok. detikcom)
Jakarta -

Staf Khusus Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid, Arif Rahman membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Arif Rahman melaporkan terkait dugaan pengeroyokan di menara Kadin, Jakarta Selatan.

Laporan Arif Rahman teregister dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT POLDA METRO JAYA. Arif Rahman melaporkan terkait Pasal 170 KUHP tentang Tindak Pidana pengeroyokan.

"Iya betul (membuat laporan). Pengeroyokan sebenarnya. Jadi, (terjadinya) di gedung Menara Kadin," kata Arif Rahman saat dihubungi wartawan, Rabu (18/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa terjadi pada Senin (16/9) malam. Arif menjelaskan, mulanya dia diminta Arsjad untuk mengecek kantor Kadin. Saat itu didapati ada puluhan orang di kantor Kadin, termasuk terlapor.

"Saya ini kan sebagai staf khusus Ketua Umum Kadin Pak Arsjad Rasjid. Jadi, Pak Arsjad Rasjid menugaskan kepada kami tiga, ada staf khusus, untuk mengecek kantor, dan kami membawa bukti bahwa kami menyewa dengan pengelola gedung Menara Kadin. Di sana ternyata sudah ada beberapa orang yang tidak kami kenal. Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Arif mengatakan saat itu dirinya menelpon pihak terlapor. Saat itu mereka pun bertemu di sebuah aula di menara Kadin.

Arif menyampaikan keberatannya atas penempatan gedung tersebut. Sebab, menurut Arif, gedung tersebut sudah disewa pihaknya mengacu pada Keppres pengangkatan ketua Kadin.

"Kita berpedoman kepada Keppres tentang pengangkatan Ketua Kadin. Jadi, kami merasa, kami berhak di sini, dan di sini kami menyewa, bukan kantor orang lain. Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada tanda bukti kontrak sewa-menyewa dengan pengelola gedung," kata dia.

"Artinya ini kan kantor kami, dan kami berpedoman pada Keppres. Saat ini, Keppres masih atas nama Bapak Arsjad Rasjid. Jadi, kalau nanti Bung Taufan ada di pihak Anin, kalau Keppres keluar, saya juga akan keluar', saya bilang kayak gitu. Jadi, saat ini Keppres di siapa? Masih Pak Arsjad Bung Taufan'. Berarti kan saya bisa berkantor," imbuhnya.

Arif mengaku saat itu dia turut memperlihatkan bukti kontak penyewaan gedung. Arif meminta saat itu pihak di luar keluarga Kadin keluar dari ruang pembicaraan. Saat itu lah, pihak terlapor tak terima dan melakukan tindak pidana pengeroyokan.

"Saya potong, saya bilang, 'Ini urusan rumah tanggal Kadin. Walaupun perbedaan persepsi antara kami. Tapi kami keluarga besar'. Saya bilang kayak gitu. 'Jadi, saya berharap yang bukan anggota Kadin, silakan keluar'. Beliau (terlapor) marah. Berdiri mengambil minuman kaleng langsung menimpuk ke arah mata saya dan saya kena di pelipis," kata dia.

"Saya agak marah, saya bangun ternyata anak buah terlapor ada di sebelah kiri saya langsung menyerang saya gitu. Dipukul kepala, kemarin memar di atas kepala saya lah," sambungnya.

Situasi pembicaraan di aula tersebut memanas hingga Arif menyebut dirinya memanggil orang-orangnya. Saat itu terjadi bentrokan di antara kedua belah pihak.

"Setelah itu kejadian tidak menentu lagi pada akhirnya mereka ada pasukan dan akhirnya saya undang teman-teman kita untuk ke Kadin akhirnya terjadi bentrokan," tuturnya.

Atas hal tersebut, Arif melaporkan dugaan tindak pidana tersebut kepada pihak kepolisian. Saat ini laporan susah masuk dan diproses di Polda Metro Jaya.

Simak Video: Kisruh di Kadin, Arsjad Rasjid Vs Anindya Bakrie Berebut Kursi Ketum

[Gambas:Video 20detik]

(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads