10 Makanan Khas Maulid Nabi dari Berbagai Daerah di Indonesia

10 Makanan Khas Maulid Nabi dari Berbagai Daerah di Indonesia

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 12 Sep 2024 19:12 WIB
7 Makanan Khas Maulid Nabi di Berbagai Daerah yang Rasanya Enak
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta - Ada berbagai macam makanan khas di Indonesia yang biasa dibuat dan disajikan oleh masyarakat dalam rangka menyambut dan merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tak hanya beragam namun juga memiliki makna tersendiri.

Menghimpun dari catatan redaksi detikcom dan situs Kemendikbudristek, berikut ini daftar beberapa makanan khas Maulid Nabi dari berbagai daerah di Indonesia yang disajikan dalam rangka menyambut dan merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW:

1. Kuah Beulangong

Kuah Beulangong adalah makanan khas dari Aceh yang terbuat dari daging kambing dan biasa disajikan dalam porsi besar dan dimasak dengan belanga berukuran jumbo. Uniknya, menurut tradisi asli Aceh, hidangan ini hanya boleh dimasak oleh kaum laki-laki saja, sebagai salah satu filosofi yang melatarbelakangi kuliner ini.

2. Ketupat Sumpil

Ketupat biasa dibuat oleh masyarakat dalam rangka menyambut hari besar. Seperti saat perayaan Maulid Nabi, ada salah satu tradisi berupa pembuatan Ketupat Sumpil yang dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat. Berbeda dari ketupat biasanya, Ketupat Sumpil menggunakan daun bambu untuk membungkus dan membentuknya menjadi limas segitiga, hampir mirip seperti bacang.

3. Nasi Tumpeng

Nasi tumpeng sendiri sudah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia ketika merayakan hari besar. Termasuk saat perayaan Maulid Nabi, makanan khas berupa nasi tumpeng tak luput untuk disajikan. Berbeda dari biasanya, nasi tumpeng ini secara khusus disajikan untuk menyambut perayaan Maulid Nabi. Nasi tumpeng ini berisikan nasi gurih beserta lauk pelengkap lainnya.

4. Nasi Kebuli Betawi

Di Jakarta, Maulid Nabi tak jarang dirayakan dengan disajikan hidangan nasi kebul sebagai pelengkap sekaligus kudapan untuk mengatasi rasa lapar. Nasi kebuli akan disajikan dalam baki berukuran sedang hingga lebar dengan tambahan potongan daging baik ayam ataupun kambing. Satu baki nasi kebuli biasanya akan disajikan untuk berapa orang yang bisa dimakan bersamaan langsung dari wadahnya yang merupakan simbol dari kebersamaan.

5. Nasi Suci Ulam Sari

Nasi Suci Ulam Sari juga biasa disebut Sego Ingkung, ini merupakan makanan khas dari Jawa Timur yang kerap disajikan saat perayaan Maulid Nabi. Dikutip dari Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, Sego Ingkung merupakan kuliner tradisional khas Jawa yang berbahan dasar ayam yang dimasak secara utuh dengan bumbu-bumbu tertentu, biasanya disebut ayam ingkung.

6. Endog-endogan

Di Banyuwangi, peringatan Maulid Nabi biasa diramaikan dengan bunga telur yang disebut endog-endogan. Telur rebus akan dihias dengan berbagai ornamen maupun lukisan-lukisan yang lucu dan ciamik yang kemudian akan ditancapkan pada batang pisang dan diarak keliling desa. Bunga telur ini nantinya akan diarak dan dibagikan kepada masyarakat sekitar untuk dinikmati bersama-sama.

7. Ampyang Maulid

Ampyang Maulid sendiri merupakan tradisi dalam rangka menyambut dan merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa. Ampyang Maulid merupakan nasi yang dibungkus dengan daun jati bersamaan dengan lauk dan pelengkap lainnya yang kemudian dirangkai menjadi tumpukan gunung nasi bungkus yang menjulang yang nantinya untuk dibagikan kepada masyarakat. Ini mirip seperti Gunungan.

8. Gunungan Maulid

Gunungan merupakan tumpukan makanan yang disusun hingga menjulang seperti gunung berisikan berbagai macam makanan khas untuk nantinya dinikmati beramai-ramai oleh masyarakat. Gunungan Maulid ini biasanya ada saat pelaksanaan tradisi Grebeg Maulud yang digelar oleh masyarakat Yogyakarta dan Surakarta, dalam rangka menyambut dan merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

9. Kue Kolombengi

Menurut situs Warisan Budaya Kemendikbudristek, kue kolombengi ini biasanya yang paling mendominasi isi dari tolangga (wadah yang dipakai untuk mengisi kue, dan lain-lain pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW) disamping ada juga makanan lain seperti lalampa, nasi kuning dan bajoe. Hal ini menjadikan kue kolombengi sangat bernilai ekonomis pada saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo.

10. Kue Karas-kara

Mengutip dari situs Warisan Budaya Kemendikbudristek, kue ini terbuat dari tepung beras dan gula merah. Teknik penggorengan dengan alat tertentu hingga membentuk kue karas-karas ini seperti gumpalan serat-serat halus dari tepung beras dan gula merah yang rasanya gurih. Dahulu, kue ini dibuat dalam rangka merayakan atau menyambut hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW, sekarang sudah diproduksi sebagai kue oleh-oleh khas Banggai khususnya suku Saluan.

(wia/imk)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads