7 Contoh Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Cek Infonya!

7 Contoh Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Cek Infonya!

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Senin, 09 Sep 2024 17:55 WIB
Grebeg Maulud Yogyakarta
Grebeg Maulud di Yogyakarta (Foto: Huda Rohman/d'traveler)
Jakarta -

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah kegiatan memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW dengan tujuan mengenang kembali sejarah dan perjuangan hidupnya. Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 jatuh pada 16 September 2024.

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Simak ulasannya berikut ini.

Contoh Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia

Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tahun pada 12 Rabiul Awal. Berdasarkan situs NU Online dan catatan redaksi detikcom, berikut beberapa contoh tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Grebeg Maulud

Tradisi Grebeg Maulud itu dilaksanakan di wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Grebeg berarti masyarakat akan mengikuti para sultan, para pembesar yang keluar dari keraton untuk upacara Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid. Sebelum sampai pada puncaknya, tradisi ini memiliki tahapan yang harus diikuti.

Tahap pertama adalah tumplak wajik yang dimulai dengan upacara dan melakukan pemukulan kentongan sebagai tanda pembuatan gunungan telah dimulai. Tahap terakhir berupa upacara Grebeg Maulud dengan membawa gunungan tersebut yang diarak oleh warga menuju masjid agung, lalu setelah sampai di masjid, gunungan tersebut didoakan. Kemudian gunungan akan dibawa jalan keluar masjid dan dibagikan kepada masyarakat dengan tradisi perebutan.

ADVERTISEMENT

2. Buat Ketupat

Salah satu tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madura, Jawa Timur adalah pembuatan ketupat dari daun kelapa. Setelah ketupat selesai dibuat, warga kemudian melakukan gotong royong. Mereka berkumpul dan secara bersama-sama mengantarkan hasil karya mereka ke pondok pesantren terdekat.

Pondok pesantren di wilayah tersebut memiliki peran penting dalam upacara Maulid. Mereka mengumandangkan salawat dan memimpin doa untuk menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ketupat yang dihasilkan oleh warga adalah bentuk selamatan dan penghargaan mereka terhadap pondok pesantren dan santri-santri yang berada di sana.

Ketupat yang mereka buat tidak seperti ketupat pada umumnya yang dibuat dari plastik atau bahan lain. Ketupat ini terbuat dari daun kelapa muda yang melingkupi beras di dalamnya, biasa disebut Janur. Ini adalah bagian penting dari tradisi mereka yang mempertahankan nilai-nilai keberlanjutan dan keaslian.

3. Tradisi Baayun Maulid

Baayun Mulud adalah kegiatan mengayun bayi atau anak sambil membaca syair maulid yang dilaksanakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan.

Kata Baayun artinya ayunan atau buaian, sedangkan kata Mulud berasal dari bahasa Arab yang artinya ungkapan masyarakat Arab untuk kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, Baayun Mulud artinya kegiatan mengayun anak bayi sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sejumlah warga mengikuti prosesi tradisi Baayun untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Halaman Masjid Al Mukaramah Desa Banua Halat Kiri, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/10/2022). Tradisi Baayun Maulid yang digelar setiap tahunnya oleh Suku Banjar tersebut merupakan kegiatan mengayun bayi, anak-anak, dan dewasa dengan membaca syair maulid yang diikuti sebanyak 4.481 orang untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.Tradisi Baayun Maulid untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW (Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

4. Tradisi Masak Kuah Beulangong

Salah satu kuliner khas Aceh yang dikenal banyak orang adalah kuah beulangong. Makanan ini sering dijumpai saat melakukan perayaan hari besar umat Islam, salah satunya Maulid Nabi Muhammad SAW.

Menurut situs Kemendikbud, kuah beulangong adalah masakan tradisional khas Aceh, tepatnya berasal dari Aceh Besar. Daging yang digunakan pada masakan ini biasanya berupa daging sapi, kambing dan kerbau.

Nama beulangong berasal dari nama belanga yang artinya kuali besar. Masyarakat Aceh memasak kuah beulangong ini dalam porsi besar sehingga membutuhkan kuali besar untuk menampung sekitar 200 porsi. Dalam proses memasak kuah beulangong ini membutuhkan waktu sekitar dua jam dan membutuhkan banyak tenaga untuk memasaknya.

Selain itu, kuah beulangong juga mengkhususkan para kaum lelaki untuk memasaknya, sebagai salah satu filosofi yang melatarbelakangi kuliner ini. Kuah ini biasa disajikan pada acara buka puasa atau perayaan hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAW, serta sering juga digunakan sebagai menu utama acara pesta tetapi daging kambing diganti dengan daging sapi.

5. Panjang Mulud

Panjang dari bahasa sansekerta berarti hiasan atau dekorasi, sedangkan Mulud berarti kelahiran. Di sini, Panjang Mulud merupakan upacara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Biasanya, tradisi Panjang Mulud di Provinsi Banten diselenggarakan di empat kab/kota, yaitu Serang, Cilegon, Pandeglang dan Lebak. Proses pelaksanaan diawali dengan mengadakan musyawarah pembentukan panitia pelaksanaan. Musyawarah dilakukan untuk membahas menentukan waktu, tempat, anggaran sekaligus menetapkan iuran.

Sesi berikutnya adalah pembuatan Panjang. Bentuk Panjang tidak menganut suatu aturan dan menerapkan kreativitas sehingga bentuk Panjang menjadi sangat beraneka ragam.

Setiap Panjang biasanya merupakan perwakilan kelompok, antara lain keluarga besar, wilayah RT, DKM, dan sebagainya. Setelah Panjang selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah mengisi Panjang dengan uang, hiasan, dan barang-barang (biasanya bukan makanan jadi) yang dapat dimanfaatkan atau dipakai, seperti baju, perlengkapan salat, dan lain-lain. Setelah terisi, Panjang kemudian disimpan.

Sehari sebelum pelaksanaan, warga melakukan acara ngeriung 'makan bersama' dan tausiah maulid 'ceramah maulid' yang dimulai setelah salat magrib.

Esok harinya, pelaksanaan Ngarak (Panjang Mulud) dimulai. Titik awal arak-arakan Panjang Mulud berada di mesjid dan diawali dengan doa bersama yang dipimpin kyai. Dalam sesi doa bersama diselipkan sesi hadhoroh, yaitu doa yang dipanjatkan untuk keluarga atau kerabat yang sudah meninggal.

Selesai sesi hadhoroh, acara Ngarak kemudian dilaksanakan. Dalam sesi Ngarak, ada alunan musik khas Panjang Mulud untuk mengiringi dzikir mulud. Selain berzikir, salawat juga dilantunkan dalam acara Ngarak tersebut.

Rute pertama Ngarak adalah berjalan menuju lokasi Panjang. Setelah seluruh Panjang ikut dalam rombongan, acara Ngarak dilakukan dengan cara berjalan mengelilingi kampung.

Seluruh Panjang disusun, sementara peserta salat zuhur berjamaah kemudian dilanjutkan dengan sesi ngeropok, yaitu menginventarisir seluruh isi yang ada dalam Panjang lalu didistribusikan secara adil dan merata kepada seluruh warga yang menghadiri kegiatan Panjang Mulud.

Nilai dan makna tradisi Panjang Mulud adalah semangat masyarakat dalam menyambut bulan Maulud. Selain itu, dari segi kebersamaan, Panjang Mulud selain untuk mempererat tali silaturahmi juga memelihara semangat bergotong royong.

Tradisi Panjang Mulud digelar di Kampung Tanggul, Serang, Banten. Warga pun ramai berkumpul untuk memeriahkan acara tersebut.Tradisi Panjang Mulud digelar di Serang, Banten. (Foto: Antara Foto/Asep Fathulrahman)

6. Maulid Nabi di Jepara

Di Jepara, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca kitab al-Barzanji. Kitab ini mengandung syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, masyarakat akan melanjutkan dengan kegiatan tausiyah dan doa bersama.

7. Sebar Udikan di Madiun

Masyarakat Dusun Sukarejo, Desa kedondong, Kecamatan Kebonsari, Madiun memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menyebar uang koin yang diwariskan nenek moyang. Warga dari berbagai golongan usia mengikuti peringatan ini.

Mereka yang ikut serta akan berebut koin berjumlah belasan juta rupiah yang disebar di halaman rumah warga. Demi keamanan, area untuk anak-anak dan dewasa dipisahkan.

(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads