Kata Walkot Depok soal Kader PDIP Buang 3 Pikap Sampah ke Kantornya

Kata Walkot Depok soal Kader PDIP Buang 3 Pikap Sampah ke Kantornya

Devi Puspitasari - detikNews
Senin, 12 Agu 2024 14:00 WIB
Kader PDIP Depok membuang 3 pikap sampah ke Kantor Walkot Depok di Jalan Margonda Raya. Walkot Depok M Idris bakal menginvestigasi peristiwa itu. (repro/video viral)
Foto: Kader PDIP Depok membuang 3 pikap sampah ke Kantor Walkot Depok di Jalan Margonda Raya. Walkot Depok M Idris bakal menginvestigasi peristiwa itu. (repro/video viral)
Depok -

Kader PDIP Depok membuang 3 pikap sampah ke Kantor Wali Kota (Walkot) Depok di Jalan Margonda Raya. Walkot Depok M Idris bakal menginvestigasi peristiwa tersebut.

"Kita akan klarifikasi kita akan investigasi, kalau memang ini adalah bukan sampah pribadi dia, sampah warga yang dikumpulkan, lalu pelakunya itu satu atau dua orang ini bisa delik provokator," kata Idris dikutip, Senin (12/8/2024).

Hal itu diutarakan Idris usai menghadiri acara turnamen sepak bola Porseni Wali Kota Cup 2024 di Stadion Mini Sukatani, Depok, Sabtu (10/8). Idris meminta peristiwa tersebut diselidiki terkait siapa yang melakukan, dan kepemilikan sampah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan sampai ini terjadi, saya minta diselidiki. Ini siapa yang melakukan, bagaimana dia melakukan, dan ini sampah milik siapa? Seperti itu," tuturnya.

Viral Kader PDIP Buang Sampah ke Kantor Walkot

Sebelumnya, viral kader PDIP Depok membuang 3 pikap sampah ke Kantor Wali Kota Depok di Jalan Margonda Raya. Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Depok Ikravany Hilman menjelaskan maksud dari peristiwa tersebut.

ADVERTISEMENT

Dari video yang dilihat detikcom, Senin (12/8) sebanyak 3 mobil pikap itu parkir di depan Kantor Pemkot Depok. Para kader PDIP mengenakan baju kaos partai dan membawa bendera partai di atas mobil pikap. Mereka satu per satu membuang sampah tersebut di depan Kantor Pemkot Depok.

"Sebenarnya ini kami yang melaksanakan program nasional instruksi DPP dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) bukan cuma di Depok, tapi di berbagai tempat kita melakukan program bersih-bersih," kata Ikravany kepada wartawan, Senin (12/8).

Dia menjelaskan permasalahan Kota Depok adalah tempat pembuangan akhir (TPA) tidak bisa digunakan karena sedang longsor. Pihaknya pun mengecek ke tempat pembuangan sampah (TPS) namun sampah melebihi kapasitas.

"Padahal sampah berserakan begini hampir di berbagai sudut kota Depok. Maka mau dimana kami buang ini? Sampah yang telah kami bereskan dari lingkungan warga mau kami buang kemana? Maka kemari kami mau titipkan sampah ini ke pemerintah kota, jangan cuma lingkungan warga yang kotor," jelasnya.

"Coba kalau Kantor Wali Kota kotor, kayak apa rasanya? Karena sampai hari ini sudah program yang darurat dari pemerintah kota, yang secara penuh jadi solusi bagi sampah di kota Depok. Ingat lho, Wali Kora sudah 2 periode, hampir habis 2 periode," tambahnya.

Dia menyinggung soal 20 tahun PKS berkuasa namun permasalahan sampah tak tertangani.

"Sedangkan teman-teman yang berkuasa Depok seluruh 20 tahun kita kasih kesempatan untuk beresin kota Depok, termasuk soal sampahnya. Tapi sampai hari ini masih begini-begini saja. Makanya ya kami taruh (sampahnya) di sini saja," tuturnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Megawati Umumkan Calon Kepala Daerah PDIP Pada 14 Agustus

[Gambas:Video 20detik]




Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan DLHK untuk membuang sampah di lokasi. Sebab, TPA Cipayung sedang longsor.

"Sudah (Koordinasi). Di sana nggak bisa, lagi ditutup. Di TPU Cipayung lagi ada longsor dan longsor ini kan bukan soal baru, sudah berapa kali longsor? Tapi sampai sekarang belum ada solusi yang tepat dari pemerintah kota. Sudah 20 tahun lho," jelasnya.

Dia menuturkan sampah tersebut berasal dari Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis. Sebanyak 3 mobil pikap membawa sampah tersebut untuk dititipkan ke Kantor Pemkot Depok.

"Saya sih sebenarnya udah nggak berani berharap ya sama pemerintah sekarang, Tapi harapannya adalah pemerintah itu betul-betul memberikan solusi. Pajak sudah diambil dari warga. Kenapa mesti ada pungutan lagi? Sampahnya nggak diurus," tuturnya.

"Sementara begini lho, Ini kan sampah soal yang secara teknologi sudah bisa diselesaikan oleh tempat-tempat lain, oleh Surabaya sudah bisa jadi listrik, di Banyumas sudah jadi bahan bakar," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads