Hamas-Fatah Rekonsiliasi, Menlu RI: Langkah Maju Persatuan Palestina

Hamas-Fatah Rekonsiliasi, Menlu RI: Langkah Maju Persatuan Palestina

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 24 Jul 2024 14:51 WIB
Menlu RI Retno Marsudi
Menlu RI Retno Marsudi (Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Hamas dan Fatah menandatangani sebuah kesepakatan di Beijing, China, untuk menyepakati pembentukan pemerintah rekonsiliasi atas Jalur Gaza setelah perang berakhir nantinya. Menlu RI Retno Marsudi menyebutkan kesepakatan itu adalah salah satu langkah maju.

"Disepakatinya Deklarasi Beijing oleh para pemangku kepentingan di Palestina merupakan langkah maju dalam mendorong rekonsiliasi dan persatuan bangsa Palestina, utamanya di tengah konflik yang berlangsung di Gaza. Indonesia berharap apa yang telah disepakati dapat diimplementasikan," kata Menlu Retno dalam keterangan tertulis, Rabu (24/7/2024).

Menlu Retno menegaskan bahwa isu persatuan selalu disampaikan Indonesia dalam pertemuan dengan fraksi-fraksi di Palestina. Retno menilai persatuan adalah kunci untuk terciptanya perdamaian di Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Isu persatuan selalu disampaikan Indonesia dalam setiap pertemuan dengan fraksi-fraksi di Palestina. Persatuan merupakan kunci bagi upaya mewujudkan perdamaian dan masa depan Palestina," tuturnya.

Kesepakatan Hamas dengan Fatah

Diketahui, kelompok milisi Palestina Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani sebuah kesepakatan di Beijing, China, dengan organisasi-organisasi Palestina lainnya, termasuk pesaingnya, Fatah, untuk bekerja sama demi 'persatuan nasional'. Pemerintah China menyebutnya sebagai kesepakatan untuk memerintah Gaza bersama-sama setelah perang berakhir.

ADVERTISEMENT

Menteri Luar Negeri China Wang Yi, yang menjadi tuan rumah bagi para pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuk, utusan Fatah Mahmud al-Aloul dan utusan dari 12 kelompok Palestina lain, mengatakan mereka telah sepakat untuk membentuk 'pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara' untuk memerintah Gaza pascaperang.

"Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional. Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya," kata Abu Marzuk setelah bertemu dengan Wang dan utusan lainnya, dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/7).

Simak juga 'Saat Pemimpin Oposisi Israel Kritik Netanyahu soal Sandera di Gaza':

[Gambas:Video 20detik]

(lir/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads