Pengusaha Usul Merak-Bakauheni Tambah Dermaga untuk Urai Macet Arus Mudik

M Iqbal - detikNews
Rabu, 24 Jul 2024 12:10 WIB
Ketua DPP Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Soetomo (tengah). (M Iqbal/detikcom)
Cilegon - Pelabuhan Merak dan Bakauheni disebut butuh penambahan dermaga untuk mengurai kemacetan saat arus mudik Lebaran maupun Natal dan tahun baru (Nataru). Penambahan dermaga juga untuk memaksimalkan kapal yang menganggur.

Ketua DPP Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Soetomo, menyebut jumlah kapal di lintasan Merak-Bakauheni mencapai 68 kapal yang siap beroperasi. Namun jumlah itu tidak ditopang oleh jumlah dermaga yang ada di Merak-Bakauheni. Alhasil, ada 40 kapal yang nganggur akibat kekurangan dermaga, yang saat ini jumlahnya hanya tujuh.

"Setiap kali ada permasalahan macet, apakah itu Idul Fitri, Nataru, maupun hari libur nasional, bukan karena kekurangan kapal, tapi karena dari 68 kapal, kalau satu pasang dermaga hanya empat, berarti hanya beroperasi 28. Masih ada 40 kapal nganggur setiap hari yang menunggu giliran jadwal, karena satu bulan kita hanya beroperasi antara 11-12 hari saja," kata Khoiri Soetomo di Pelabuhan Merak, Cilegon, Rabu (24/7/2024).


Menurutnya, Pelabuhan Bakauheni paling butuh penambahan dermaga tersebut. Alasannya, Pelabuhan Bakauheni saat arus mudik Lebaran tak hanya menerima limpahan pemudik dari Merak, tapi juga mengangkut pemudik saat arus balik.

"Yang paling urgen di sisi Bakauheni, ini tidak hanya melayani dari Merak, tapi sekaligus pada saat angkutan mudik Lebaran melayani dari Pelabuhan Ciwandan," ujarnya.

Sementara itu, pengamat transportasi dan logistik, Bambang Haryo, mengatakan PT ASDP sudah mengantongi keuntungan Rp 800 miliar dari pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia. Menurutnya, laba itu bisa digunakan untuk menambah jumlah dermaga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.


"Penambahan pasang dermaga ini bisa segera dilakukan, entah itu dilakukan langsung oleh ASDP yang di mana ASDP sekarang keuntungannya kan sudah nyampe Rp 800 miliar. Jadi mulai pengelolaan dermaga kepelabuhanan seluruh Indonesia itu ada keuntungan yang cukup untuk bisa membangun dermaga atau mengajukan PMN (penyertaan modal negara), yang PMN kemarin bukan berupa kapal, tapi berupa penambahan dermaga untuk lintas-lintas yang memang dibutuhkan oleh rakyat," tuturnya.

Menurut Bambang, penambahan dermaga ini dibutuhkan masyarakat lantaran menjadi ikon keberhasilan saat arus mudik jalur laut.

"(Penambahan) dermaga ini dibutuhkan oleh rakyat karena lintas Merak-Bakauheni ini sangat strategis, yang istilahnya harga diri daripada Kementerian Perhubungan, jadi keberhasilan Merak-Bakauheni adalah keberhasilan yang ada di Perhubungan," katanya.


(aik/aik)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork