Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengapresiasi Ditsiber Bareskrim Polri yang membongkar kasus eksploitasi seksual anak yang dilakukan via media sosial. Habiburokhman menyebut mitra kerjanya di Komisi III DPR itu bekerja maksimal.
"Kami acungi jempol Siber Bareskrim Mabes Polri yang membongkar kasus eksploitasi seksual anak ini. Kami bangga mitra kami bisa bekerja maksimal," kata Habiburokhman saat dikonfirmasi, Selasa (23/7/2024).
Habiburokhman menyebut kasus seperti ini terkadang sulit dibongkar. Dia menyebut SDM militan di Siber Bareskrim Polri menjadi kunci terbongkarnya kejahatan tersebut.
"Salut karena pengungkapan kasus seperti ini tidaklah mudah. Pelaku kejahatan memanfaatkan teknologi canggih untuk menutupi perbuatannya," katanya.
"Hanya dengan SDM militan serta mumpuni maka kasus ini bisa dibongkar," imbuh Habiburokhman.
Wadirtipidsiber Bareskrim Polri Kombes Dani Kustoni dalam konferensi pers di gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, menyebut para tersangka diduga menawarkan layanan seksual oleh anak-anak.
Dia mengatakan para tersangka awalnya mempromosikan layanan mereka lewat X. Orang-orang yang mau menggunakan layanan mereka kemudian harus bergabung di grup Telegram 'Premium Place' dengan membayar biaya Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta.
Dia mengatakan open BO perempuan di bawah umur ditawarkan dengan harga Rp 8 juta sampai Rp 17 juta. Dia mengatakan ada pula grup 'Hidden Gems' bagi member loyal.
Grup ini sudah beroperasi sejak Juli 2023. Dia mengatakan loyal customer yang hendak bergabung dengan grup Hidden Gems diharuskan membayar lagi deposit antara Rp 5 sampai Rp 10 juta.
(gbr/imk)