P2G Sebut Jumlah Guru Honorer DKI Kena Pecat Via Cleansing: 107 Orang

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Selasa, 16 Jul 2024 15:31 WIB
Foto ilustrasi, tidak berhubungan dengan berita: Spanduk demonstrasi guru honorer di depan Kantor Bupati Tasikmalaya, Jawa Barat. (Deden Rahadian/detikJabar)
Jakarta -

Awal tahun ajaran baru menjadi mimpi buruk bagi guru honorer di Jakarta. Viral diceritakan via media sosial, guru honorer di DKI Jakarta diputus kontraknya secara sepihak lewat sistem 'cleansing' atau 'pembersihan'.

"Para guru honorer masih syok. Beberapa bingung, karena hari pertama masuk sekolah justru diberi tahu bahwa itu hari terakhir mengajar. Lalu diminta isi formulir cleansing guru honorer. Ada murid yang tanya, kenapa nggak masuk, tapi bingung jawab apa," tulis Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri, di laman media sosial X, pada Jumat (12/7) lalu.

Dihubungi secara terpisah, Iman pun menceritakan kronologi pemutusan kontrak kerja guru honorer itu. Pemutusan itu terjadi saat sekolah memulai tahun ajaran baru.

"Pada 5 Juli, hari Jumat. Itu ada guru anggota kami P2G di Jakarta mendapat pesan WhatsApp dari kepala sekolahnya, bahwa sekolah itu sudah tidak menerima honorer lagi. Si guru ini dinyatakan tidak bisa ngajar lagi kira kira gitu, cuma bahasanya halus," kata Iman saat dihubungi, Selasa (16/7/2024).

"Dia dibilang sudah tidak bisa mengajar lagi, di hari pertama tahun ajaran baru tersebut, plus diberikan broadcast dari kepala sekolah tersebut kepada guru honorer. Setelah diumumkan mereka tidak boleh lagi mengajar, mereka disuruh mengisi formulir cleansing tersebut. Ibaratnya kayak ditembak, disuruh gali kuburan sendiri," sambungnya.

Iman mengatakan pihak kepala sekolah maupun dinas terkait belum memberikan informasi perihal pemutusan itu. Padahal sebelumnya, ia telah bertemu Komisi X DPR RI membahas kondisi guru honorer di Jakarta dan daerah lainnya.

"Kepala sekolah dan dinas belum memberi informasi resmi dan informasi lengkap, tapi dari P2G memang sedang mengawal teman-teman honorer se-Indonesia, karena tanggal 4 Juli kami baru saja rapat dengan Komisi X, membahas mengenai kondisi guru honorer, di daerah lain," ungkapnya.

Ia melihat saat ini Indonesia sedang terjadi pemberhentian massal guru-guru honorer dengan cara masing-masing di tiap daerah. Hingga saat ini, total sudah ada 107 guru honorer di seluruh DKI Jakarta yang terkena 'cleansing honorer'.

"Berbeda-beda, berbeda wilayah DKI, beda kasus. Ada kasus di Jakarta Timur memakai, ada yang pakai berita acara, harus mengatakan persetujuan. Ada yang cuma mengisi identitas, nanti kepala sekolah atau dinas yang akan buat status, ini sudah cleansing," ujarnya.

"Hari ini yang sudah kami terima sudah masuk 107. Seluruh Jakarta dari tingkat SD, SMP, SMA," lanjutnya.

Iman pun berharap guru-guru honorer tidak diberhentikan dan mendapatkan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Tentu saja mereka tidak ingin dipecat, mereka ingin tetap mengajar, tetap mendapatkan jam, dan ingin memiliki kesempatan seleksi PPPK, mereka ingin berkompetisi," tandasnya.

Simak juga 'Saat Datangi LBH, Guru Honorer Jakarta Curhat Dipecat Tiba-tiba':






(bel/dnu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork