Alex Marwata: KPK Ditinggal Dukungan Publik karena Satu Sosok Pimpinan

Alex Marwata: KPK Ditinggal Dukungan Publik karena Satu Sosok Pimpinan

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 21 Jun 2024 20:14 WIB
KPK menyampaikan pernyataan resmi terkait penetapan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan terhadap mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kamis (23/11/2023). Pernyataan disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata bicara soal dukungan publik kepada KPK. Dia merasa dukungan publik ke KPK berkurang karena adanya satu sosok tertentu di pimpinan KPK yang sedari awal pencalonannya telah ditolak masyarakat.

"Trust KPK saya melihat 5 tahun terakhir ini sejak pemilihan pimpinan KPK jilid 5 publik sudah menolak sosok tertentu," kata Alex dalam diskusi 'Mencari Pemberantasan Korupsi: Menjaga Independensi, Menolak Politisasi', di Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2024).

Alex tidak menyebutkan satu sosok pimpinan KPK yang membuat dukungan publik memudar. Dia merasa penolakan kepada satu sosok itu seolah membuat publik lupa bahwa pimpinan KPK terdiri atas lima orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada dukungan hanya karena ada satu sosok, publik lupa masih ada sosok pimpinan yang lain. Bahwa KPK itu bukan milik pimpinan," jelas Alex.

Alex juga mengingatkan untuk tidak menganggap pimpinan KPK bak malaikat. Dia menyebut sosok pimpinan KPK di periode terbaru nantinya juga tidak akan maksimal jika tidak didukung seluruh pegawai KPK yang berintegritas.

ADVERTISEMENT

"Pimpinan bukan malaikat. Sosok-sosok yang nanti terpilih tanpa didukung oleh SDM yang juga berintegritas dan independen tidak akan bisa karena penangan perkara itu berjenjang. Jauh lebih mudah intervensi itu ke pegawai dibanding pimpinan," kata Alex.

Lalu, siapa sosok pimpinan KPK yang dianggap Alex punya andil membuat dukungan publik menghilang?

Jika menelisik ke belakang, pimpinan KPK periode 2019-2024 terdiri dari Firli Bahuri, Lili Pintauli Siregar, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango.

Lili lalu mengundurkan diri pada 2022 dan posisinya diisi oleh Johanis Tanak. Sedangkan Firli Bahuri juga dicopot dari jabatan Ketua KPK per November 2023 setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan.

Alex mengatakan penolakan satu sosok tertentu di pupuk pimpinan KPK sedari awal pencalonan itu terbawa hingga lima pimpinan KPK terpilih dan memimpin lembaga antirasuah tersebut.

"Itu terbawa terus sehingga publik meninggalkan KPK," tutur Alex.

(ygs/jbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads