Penyesalan 5 Siswi SMP Buntut Jadikan Palestina Candaan

Penyesalan 5 Siswi SMP Buntut Jadikan Palestina Candaan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 12 Jun 2024 22:33 WIB
Ilustrasi seragam SMP.
Ilustrasi. (Foto: internet/pixabay)
Jakarta -

Lima siswi di Jakarta membuat konten video yang berisi candaan terhadap Palestina. Aksi mereka mendapatkan kecaman, berujung permintaan maaf dan penyesalan kelima siswi tersebut.

Dalam video yang dilihat pada Rabu (12/6), terlihat salah satu siswi yang masih ABG memegang tulang ayam goreng sambil bercanda menyebut 'tulang anak Palestina'.

"Tulang anak Palestina," ucap salah satu ABG itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian salah satu kawannya ikut menimpali, sambil mencocol saus. "Darah anak Palestina," timpal ABG lainnya. Terlihat mereka mengatakan hal tersebut sambil tertawa.

Disdik DKI Jakarta Kecam

Menyikapi hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengecam perilaku sekumpulan siswi itu. Disdik juga meminta para remaja dan orang tuanya meminta maaf.

ADVERTISEMENT

"Kami mengecam perilaku tersebut dalam video dan sudah memanggil yang bersangkutan dan keluarganya untuk minta maaf," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI, Budi Awaludin, saat dihubungi.

Budi menyebut juga bahwa ia akan memanggil remaja yang terlibat dalam video tersebut. Ia mengaku pihaknya sudah mengantongi data dari siswa tersebut.

"Jadi kan ini ternyata memang SMP, yang lain juga ada kan gitu. Nah, kita nanti coba fasilitasi memanggil mereka Disdik dan juga akan minta agar mereka juga minta maaf seperti itu," ujarnya.

Sekolah Buka Suara

SMPN 216 Jakarta dikaitkan dengan video kelima orang siswi bercanda soal Palestina di sebuah restoran makanan cepat saji. Pihak sekolah buka suara terkait hal tersebut.

Melalui media sosialnya, SMPN 216 Jakarta memberikan klarifikasi. SMPN 216 menyatakan kelima remaja tersebut bukan siswi mereka.

"Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah pada hari Minggu siang, 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji. 4 orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta," tulis SMPN 216 melalui Instagram-nya dilihat, Selasa (11/6).

Pihak sekolah menuturkan para remaja itu direkam oleh salah satu siswi mereka. Disebutkan bahwa lima remaja dalam video tersebut teman salah satu siswi tersebut.

"Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun Insta Story tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas IX SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka," ujarnya.

SMPN 216 mengecap peristiwa tersebut. Kelima siswi itu juga sudah dipanggil dan diminta untuk mengklarifikasi serta menyampaikan permintaan maaf.

"Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar, kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut," ucapnya.

"Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan. Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi," imbuhnya.

5 Siswi Minta Maaf

Lima siswi itu kemudian meminta maaf melalui video. Dilihat detikcom, video permintaan maaf itu diunggah pada Selasa (11/6) malam. Kelima remaja yang berada di video viral sebelumnya itu bergantian mengucapkan permintaan maaf dalam video yang baru dirilis kemarin.

"Saya di sini untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas tindakan tidak terpuji yang saya lakukan, saya benar-benar tidak berniat untuk menghina, apalagi melecehkan suatu pihak tertentu, saya juga benar-benar tidak berniat untuk mendokumentasikan suatu kejadian spontan dan lalu saya mempostingnya di akun media sosial," kata salah satu ABG tersebut, dilihat di YouTube Lima Sekawan, Rabu (12/6).

Salah satu siswi yang meminta maaf adalah yang memposting video tersebut di media sosial. Ia mengaku menyesal dan berharap agar masalah tersebut cepat selesai dan dimaafkan.

"Saya sadar kejadian ini merugikan banyak orang, saya benar-benar menyesal, saya benar-benar merasa salah, saya berharap untuk semua ini bisa cepat selesai dan bisa dimaafkan. Saya selaku memposting video tersebut benar-benar memohon maaf dan saya akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak akan mengulang kesalahan yang sama," katanya.

Remaja lainnya juga meminta maaf kepada masyarakat. ABG tersebut secara bergantian berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

"Melalui video ini, saya ingin mengaku kesalahan saya dan meminta maaf atas perbuatan saya yang telah menyakiti sebagian orang. Saya menyadari bahwa perlakuan saya sudah terlewat batas oleh karena itu saya berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama," katanya.

"Sekali lagi saya meminta maaf sebesar-besarnya atas nama pribadi dan juga teman," lanjutnya.

5 Siswi Menyesal

Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menyebut orang tua para siswi itu turut menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu. Lebih lagi, aksi itu mendapat kecaman dari publik dan sejumlah pihak terkait.

"Kami atas nama orang tua siswa, ya terkait video yang viral kemarin dan juga atas nama siswa-siswa, mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian video yang viral dan menyinggung masyarakat Indonesia," kata Budi dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (12/6).

"Oleh karenanya, kami atas nama orang tua dan siswa mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," tambah dia.

Budi mengatakan para pelajar itu tak memiliki maksud khusus. Mereka mengaku tidak sengaja dan hanya bercanda. "Kalau lihat dari apa yang mereka sampaikan, itu tidak sengaja. Anak-anak kan biasa bercanda, ya. Nah, cuma memang karena kondisi terekam, ter-record, dan akhirnya tersebar," jelas Budi.

"Mereka sangat-sangat menyesali kondisi yang telah terjadi. Jadi kondisinya memang mereka tidak sengaja terucap secara seperti itu. Jadi ini sebenarnya bercandaan saja," imbuh dia.

Lebih lanjut Budi menuturkan penyesalan terlihat dari sikap para pelajar saat pihaknya meminta keterangan. Mereka, kata Budi, sampai menangis dan terlihat ketakutan.

"Jadi mereka sangat-sangat menyesali. Kami juga memanggil mereka dan mereka sangat menyesali apa yang telah terjadi. Dan mereka sempat nangis semua, dalam kondisi yang ketakutan, dan mereka memohon kepada kita agar bisa dibantu terkait hal ini. Jadi mereka sangat menyesali kondisi ini," pungkas dia.

Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin. (Rumondang/detikcom)Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin. (Rumondang/detikcom)

Wajib Lapor ke Sekolah Setiap Hari

Disdik DKI Jakarta telah memberikan sanksi kepada siswi SMP yang menjadikan Palestina sebagai candaan. Mereka diminta wajib lapor ke masing-masing sekolahnya setiap hari selama sepekan.

"Untuk para siswa wajib melakukan wajib lapor ke sekolah selama satu minggu kepada guru BK. Kita meminta mereka lapor setiap hari ke sekolah dan di situ kita lakukan pembinaan," kata Budi Awaluddin.

Siswi itu berasal dari empat sekolah berbeda. Dia menyebut para siswi itu juga akan diberi pembinaan.

"Kami siapkan dari Dinas PPAPP (Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk), konselor, dan juga dari Kanwil Kemenkumham, dari kepolisian dan juga dari Kesbangpol untuk melakukan pembinaan kepada adik-adik kita selama satu minggu di sekolah," jelasnya.

Di sisi lain, Budi menyebut, pihaknya akan memberikan pembinaan kepada seluruh sekolah yang terlibat, termasuk kepada para wali murid. Hal itu dilakukan untuk mencegah hal serupa kembali terulang.

"Menyampaikan nilai-nilai pengembangan karakter dan juga kebangsaan kepada para siswa dan juga guru, serta juga orang tua agar tentunya pembinaan kebangsaan ini melekat kepada diri kita sehingga toleransi kerukunan persatuan dan kesatuan itu terjalin di sekolah," sebut Budi.

Halaman 2 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads