TRANS7 kembali menggelar kegiatan Corporate Social Responsibilty atau TRANS7 Mengajar tahun ini. Tema TRANS7 Mengajar jilid 5 adalah 'Hempas Gizi Buruk dan Stunting, Mari Lakukan Bersama'.
TRANS7 Mengajar Jilid 5 ini digelar di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dan dilaksanakan mulai 11 Juni 2024 sampai dengan 12 Juli 2024. Tidak hanya memberikan pengajaran, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan Field Monitoring kepada sample penderita gizi buruk atau stunting yang akan dilaksanakan selama empat minggu.
Adapun pengajar yang hadir dalam acara ini adalah dr Newanda Mochtar, Sp.Ak. dr Newanda ini lulusan dari Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter di Universitas Yarsi serta studi Spesialis Akupunktur Medik di Universitas Indonesia. Ini adalah kali kedua dr Newanda memberikan pengajaran kepada masyarakat bersama TRANS7 Mengajar.
Materi yang diajarkan dr Newanda adalah ilmu dan berbagai pengetahuan tentang gizi buruk dan stunting, mulai dari penyebab, gejala, ciri-ciri, cara mencegah serta cara mengatasinya. Tidak lupa, dr Newanda juga akan memberikan pengajaran dan ilmu tentang titik-titik akupuntur untuk penderita gizi buruk dan stunting sesuai dengan spesialisasinya.
Setelah kegiatan pengajaran, TRANS7 Mengajar Jilid 5 akan lanjut dengan kegiatan Field Monitoring bersama volunteer TRANS7 Club. Bersama dengan kader Posyandu atau Puskesmas Kecamatan Cakung, para volunteer akan memantau para sample penderita setiap harinya selama empat minggu dan melakukan kunjungan langsung ke lokasi atau rumah penderita gizi buruk atau stunting untuk memberikan asupan yang bergizi.
Volunteer TRANS7 Club adalah mereka yang terpilih dari ribuan anak muda profesional yang sudah mendaftar yang merupakan lulusan atau mahasiswa Ilmu Kedokteran atau Gizi dari Universitas ternama. Dengan kegiatan pengajaran dan Field Monitoring yang berkelanjutan.
TRANS7 Mengajar diharapkan dapat memberikan hasil baik yang lebih nyata. Terkait tema yang diangkat tahun ini dilatarbelakangi isu permasalahan kesehatan pada anak yang menjadi fokus pemerintah saat ini. Hal ini dikarenakan permasalahan kesehatan anak telah mengancam tumbuh kembang generasi muda Indonesia.
Diketahui, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022, angka stunting di Indonesia mencapai yakni 21,6%. Di tahun 2023, pemerintah menargetkan angka stunting dapat turun menjadi 17% dengan melakukan berbagai program kegiatan pencegahan stunting.
Oleh karena itu, melalui kegiatan ini TRANS7 berharap bisa turut memberikan kontribusi untuk mendukung
pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia. Dengan memberikan pengajaran, mengajak berbagai pihak untuk ikut bergerak bersama, melakukan aksi nyata, memberikan kontribusi dan menjadi inspirasi.
(zap/dhn)