Jaksa Tri Anggoro Angkat UMKM Lokal ke Tingkat Nasional di Siak

Kandidat Adhyaksa Awards 2024

Jaksa Tri Anggoro Angkat UMKM Lokal ke Tingkat Nasional di Siak

Jarmaji - detikNews
Sabtu, 08 Jun 2024 20:08 WIB
Jaksa Tri Anggoro Mukti
Jaksa Tri Anggoro Mukti (Foto: Dok. Pribadi)
Boyolali -

Jika seorang aparat penegak hukum hanya fokus pada pada tugas-tugasnya terkait perkara hukum, lain halnya dengan jaksa Tri Anggoro Mukti. Sebagai jaksa, Tri Anggoro juga menaruh kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat di wilayah tempatnya bekerja.

Saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Siak, Provinsi Riau, Tri Anggoro Mukti juga peduli terhadap perkembangan daerah tersebut, baik potensi wisata, ekonomi kreatif, dan UMKM hingga upaya penyelesaian perkara-perkara di luar persidangan bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu di Siak. Saat ini Tri Anggoro sudah pindah jabatan sebagai Kajari Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Aksi kepedulian terhadap masyarakat Siak yang dilakukan oleh Tri Anggoro membuat dia diusulkan sebagai salah satu kandidat penghargaan Adhyaksa Awards 2024. Dalam ajang penghargaan untuk para jaksa berprestasi hasil kerjasama Kejaksaan RI dan detikcom ini, Tri Anggoro dinominasikan dalam kategori Jaksa Inspiratif Pemberdayaan Masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kali kenal dengan Pak Tri yaitu saat beliau ingin menaikkan produk lokal untuk dipromosikan ke nasional. Beliau selaku Kajari mau langsung berdiskusi dengan saya untuk dapat mempromosikan produk lokal ke nasional. Saya mengusulkan Pak Tri mendapat kategori Jaksa Inspiratif Pemberdayaan Masyarakat karena beliau sangat peduli kepada masyarakat untuk peningkatan baik ekonomi maupun sosial," begitu kata Egi Nisfu Aditya, warga Siak, dalam usulannya yang diterima detikcom, Rabu (20/3/2024) lalu.

Jaksa Tri Anggoro MuktiJaksa Tri Anggoro Mukti Foto: Dok. Pribadi

Beberapa kali Tri Anggoro merangkul kelompok masyarakat, menginisiasi adanya kegiatan baik di tingkat kabupaten maupun tingkat nasional. Tri Anggoro pernah membawa brand lokal Kabupaten Siak ke tingkat Nasional. Salah satunya SUWAI dalam perhelatan Persaja Concert Creative UMKM Expo dan Charity tahun 2023 di Jakarta. Tepatnya di Mall Kota Kasablanka.

ADVERTISEMENT

"Itu di bulan Mei atau Juni 2023, kita menjadi peserta Persaja Expo UMKM yang diadakan Pengurus Persaja Pusat, Persatuan Jaksa Indonesia. Kita membawa SUWAI, UMKM dari Kabupaten Siak," kata Tri Anggoro Mukti, kepada detikcom saat ditemui di kantornya Kejaksaan Negeri Boyolali, Selasa (4/6/2024).

Disampaikan dia, pihaknya melalui Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) merangkul beberapa pelaku UMKM di Kabupaten Siak, memberdayakan mereka, dan melibatkannya dalam sejumlah kegiatan. Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan pemahaman terkait hukum, karena para pelaku UMKM tersebut selama ini belum berbadan hukum dan lainnya.

"Kita rangkul, kita melakukan pemberdayaan, dari awal kita sudah melakukan yang melibatkan dia (UMKM), melalui Tupoksi kita bidang Datun, Perdata, dan Tata Usaha Negara. Kita menggandeng beberapa UMKM, kita juga memberikan pemahaman terkait hukum, apalagi teman-teman UMKM ini selama ini belum berbadan hukum dan lain-lain," ungkap dia.

"Kita berusaha untuk melengkapi legalitas UMKM mereka, baik itu secara persyaratan formal maupun informal. Sehingga mereka dapat bersaing dengan usaha-usaha yang sudah besar, brand-brand atau merek-merek yang sudah besar," sambungnya.

SUWAI yang dibawanya untuk ikut pameran di Jakarta di acara Persaja Concert Creative UMKM Expo dan Charity tahun 2023, merupakan brand lokal Siak. SUWAI ini merupakan menghasilkan produk kerajinan berupa anyaman yang berasal dari daun pandan laut. Dijadikan produk kerajinan seperti tas, dompet, pouch dan sebagainya. "Pada saat itu kita membawa mereka untuk memperkenalkan bahwa produk mereka dapat berbicara secara nasional," imbuh Tri Anggoro.

Tak hanya itu. Di Desember 2023, Tri Anggoro juga juga menginisiasi terselenggarakannya kegiatan lomba Stand Up Comedy dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia (Hakordia). Dalam acara lomba Stand Up Comedy bertajuk Siak Berdasi atau Siak Bersih Dari Korupsi ini, lagi-lagi juga merangkul pelaku UMKM di sana.

Dengan membawa bendera Persatuan Jaksa Indonesia di Siak, bekerjasama dengan Dewan Kesenian Siak, Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI) Riau, sentra UMKM, dan sponsorship, menggelar lomba tersebut. Kegiatan ini juga dalam rangka bagaimana melakukan pencegahan-pencegahan korupsi dan kampanye bahaya korupsi melalui pendekatan kesenian, yang diharapkan akan lebih mudah diterima khususnya generasi muda saat ini.

"Mengapa kita membawa Persatuan Jaksa, karena Dewan Kesenian menggerakkan juga sipil society. Jadi jangan kita dianggap menggerakkan, tetapi merangkul mereka bagaimana untuk melakukan pencegahan korupsi dengan berkesenian, dalam hal ini stand up comedy," terangnya.

"Bukan hanya dari Dewan Kesenian Siak, pada saat itu kita berkolaborasi dengan PaSKI Riau sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan lancar. Dan juga kita melibatkan teman-teman UMKM pada saat acara tersebut. Di acara tersebut juga bersifat terbuka, siapa saja bisa menonton. Bisa hadir tanpa ada sekatan, batasan," katanya lagi.

Jaksa Tri Anggoro MuktiJaksa Tri Anggoro Mukti Foto: Dok. Pribadi

Dengan tagline 'Cuma Ketawa Yang Tidak Dikorupsi', pihaknya ingin membumikan bahaya korupsi kepada masyarakat, khususnya generasi muda calon penerus bangsa. Dengan sentuhan-sentuhan kesenian Stand Up Comedy itu diharapkan dapat masuk dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahayanya korupsi.

Dia melihat selama ini bawah pencegahan korupsi bersifat dari atas ke bawah, pihaknya menggelorakan bagaimana masyarakat dari civil society lebih peka terhadap bahaya korupsi. Masyarakat membikin acara kampanye antikorupsi.

"Kita hanya sebagai stimulan, mendorong mereka lebih aware atau peka terhadap bahaya korupsi. Kalau selama ini acara-acara itu bersifat dari atas ke bawah, bersifat seremonial, maka saya bersama Persaja Siak memikirkan bagaimana itu pencegahan-pencegahan itu dari masyarakat sendiri. kita hanya sebagai stimulan, pendorongnya saja," ujar mantan penyidik KPK ini.

"Apalagi sekarang Gen-nya beda. SDM generasi muda yang sangat besar. Mereka lah yang akan melanjutkan pembangunan Indonesia, bagaimana kita tanamkan tetapi pelan-pelan, memberikan nilai-nilai antikorupsi dari kesenian atau lainnya. Kalau kita paparan, ceramah sudah bosan, sudah hal yang lumrah," katanya.

Menurut dia, masyarakat sebenarnya sudah paham bahaya korupsi. Namun, bagaimana kita membalik lagi, kita menggerakkan itu dengan berkesenian. Karena pemberantasan korupsi bukan hanya tugas aparat penegak hukum baik itu Kepolisian, Kejaksaan, KPK, namun juga masyarakat.

Dalam lomba Stand Up Comedy itu, pihaknya juga menggandeng sejumlah UMKM lokal Siak. Acara yang berlangsung 9 Desember 2023 di tempat wisata Tangsi Belanda bertujuan mengenalkan peninggalan sejarah kepada anak-anak muda. Sehingga tempat wisata itu semakin dikenal masyarakat luas.

Dikemukakan dia, pelibatan UMKM dalam tiap kegiatan itu menjadi keharusan. Brand-brand lokal harus dikenalkan kepada masyarakat sehingga pasarnya tidak tergerus oleh brand-brand nasional.

"Kalau kita berbicara nasional, ketika kita tidak memperkenalkan kepada masyarakat itu, mereka pasarnya akan tergerus juga. Pada saat acara puncaknya itu (Stand Up Comedy), kita menyediakan stand-stand untuk mereka berjualan. Kita libatkan mereka dan standnya gratis. Kita bikin acara itu di satu lokasi, kita kumpulkan mereka. Jadi masyarakatnya berbelanja di situ, sehingga ada perputaran uang, ekonominya ada disitu," kata Tri Anggoro. "Sehingga dari kegiatan tersebut ada dampak ekonominya, " tegasnya.

Tri Anggoro juga menambahkan, acara tersebut juga sama sekali tidak menggunakan dana APBD Siak. Atau tidak ada bantuan anggaran dari pemerintah daerah Siak. Namun, terselenggara bekerja sama dengan Dewan Kesenian Siak, PaSKI Riau, UMKM dan sponsor.

"Dengan acara itu kita ingin menunjukkan bahwa dengan tanpa sentuhan pemerintah daerah, kita dapat membuat acara seperti itu. Dengan kolaborasi, kita berbagi tugas. Karena kita bawa bendera Persatuan Jaksa kita boleh mencari sponsorship. Saya ingin mendidik bahwa supaya teman-teman itu jangan berpangku tangan dengan APBD. Jangan berharap bantuan pemerintah daerah," ucap dia.

Pada saat itu lah mereka saling kerja sama bagaimana meyakinkan sponsor dapat ikut serta dalam kegiatan tersebut. "Pada saat itu saya menekankan kepada teman-teman, yang penting kita harus sadar dulu bahwa acara kita ini perdana. Jadi yang penting bagaimana mereka yakin, mau mensponsori kita. Pada saat itu alhamdulillah kita dapat meyakinkan Garuda Indonesia, Telkomsel. Meskipun bantuannya itu tidak mencukupi. minimal kita diakui lah, dengan adanya brand Garuda Indonesia, Telkomsel, PLN, dan lain-lain minimal mereka berpartisipasi di acara kita."

"Itu yang saya tumbuhkan, selama ini mungkin kegiatan-kegiatan itu harus bikin proposal ke Pemda. Kita bikin proposal tapi meyakinkan, bisnis to bisnisnya bagaimana. secara tidak langsung saya menanamkan ini lho caranya, triknya seperti ini," lanjut dia.

Pada saat babak penyisihan, acara itu juga digelar di kafe. Saat itu juga menghadirkan pengamen lokal untuk hiburan pengiring. "Itu yang saya ingin ajarkan secara tidak langsung bagaimana cara membikin acara tanpa harus berpangku tangan dengan Pemda," tegasnya.

Lebih lanjut dikemukakan, puncak acara itu berlangsung 9 Desember 2023. Dirinya mendapat SK pindah ke Kejari Boyolali tanggal 4 Desember 2023. Meski sudah tak menjabat di sana, namun programnya tersebut kabarnya akan dijadikan event tahunan oleh pemda setempat.

"Dan setelah saya melihat, beberapa kali melihat kegiatan-kegiatan SUWAI, Dewan kesenian Siak, mereka sudah aktif mengadakan kegiatan-kegiatan yang tanpa harus mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten, dengan mencari sumber pendanaan yang lain," tandasnya.

Dalam pemberdayaan masyarakat, kata Tri Anggoro, bukannya tanpa hambatan. Hambatan yang dihadapi pertama terkait kepercayaan masyarakat. Karena posisinya sebagai penegak hukum, mendekati UMKM sehingga mereka ada rasa takut di awal.

"Ya, namanya penegak hukum, masyarakat (bertanya-tanya) benar nggak sih ini mau membantu? Ya, kadang hambatannya seperti itu, bagaimana kita menggerakkan mereka. Namanya penegak hukum mereka akan takut, 'ngapain sih ngurusi ini'. Sebenarnya kita ingin beriringan bersama melaksanakan fungsi-fungsi masing-masing sehingga dapat menjalankannya dengan baik," bebernya.

Solusinya? Tri Anggoro mengatakan, di Kejaksaan ada bidang Datun dan Intelijen yang bisa melakukan pencegahan. Tinggal bagaimana mata pisau (fungsi) itu akan digunakan. "Seorang pimpinan bagaimana menggunakan mata pisau yang mana pendekatan kepada masyarakat. Pisau mana ketika untuk melakukan pencegahan, dalam hal ini, kita punya penyuluhan-penyuluhan, kadang masyarakat sudah bosan, maka pendekatannya kita ubah lagi," kata dia.

Tak hanya itu, di tahun 2023 itu Tri Anggoro juga menginisiasi menjalin kerja sama dengan Lembaga Adat Melayu di Siak dalam hal program Kejaksaan RI yakni Restorative Justice atau penyelesaian-penyelesaian perkara di luar persidangan. Selain juga dalam hal pencegahan tindak pidana korupsi.

Selama sekitar 10 bulan menjabat sebagai Kajari Siak, kata dia, setidaknya ada dua kasus yang dapat diselesaikan di luar persidangan melalui Lembaga Adat Melayu itu.

Kini Tri Anggoro Mukti, menjabat sebagai Kajari Boyolali. Sudah sekitar 5 bulan di Boyolali, sejumlah program dengan mengangkat kearifan lokal pun telah disiapkannya. Salah satunya, membuka pojok baca di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.

Halaman 2 dari 2
(irw/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads