Apa Itu Hari Tanpa Hujan (HTH)? Simak Penjelasan Menurut BMKG

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 06 Jun 2024 11:27 WIB
Ilustrasi (Foto: REUTERS/Eloisa Lopez)
Jakarta -

Hari tanpa hujan (HTH) merupakan salah satu istilah yang kerap digunakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laporan prakiraan cuaca dan musim. Lantas apa yang dimaksud dengan hari tanpa hujan itu?

Secara umum, hari tanpa hujan bisa terjadi ketika suatu wilayah tengah atau akan memasuki musim kemarau. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hari tanpa hujan, simak penjelasan lengkapnya menurut BMKG berikut ini:

Apa Itu Hari Tanpa Hujan?

Mengutip BMKG, hari tanpa hujan adalah hari tidak terjadi hujan sama sekali atau hari yang memiliki tinggi curah hujan kurang dari atau di bawah 1 milimeter (mm) secara berturut-turut. Hari tanpa hujan disebut juga dengan istilah hari kering.

Kriteria hari tanpa hujan adalah sebagai berikut:

  • Sangat pendek: terjadi selama 0-5 hari tanpa hujan
  • Pendek: terjadi selama 6-10 hari tanpa hujan
  • Menengah: terjadi selama 11-20 hari tanpa hujan
  • Panjang: terjadi selama 21-30 hari tanpa hujan
  • Sangat panjang: terjadi selama 31-60 hari tanpa hujan
  • Ekstrem: terjadi selama lebih dari 60 hari tanpa hujan.

Sementara yang dimaksud dengan deret hari tanpa hujan atau dry spell adalah jumlah hari tanpa hujan atau hari kering yang terjadi secara berurutan atau berturut-turut yang tidak diselingi oleh hari hujan atau hari basah.

Hari Tanpa Hujan Tahun 2024

Secara rutin, BMKG senantiasa merilis laporan terkait analisis musim kemarau yang juga meliputi monitoring hari tanpa hujan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Berikut laporannya untuk musim kemarau periode tahun 2024:

Seperti dilansir BMKG, memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau. Terutama wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sudah mengalami hari tanpa hujan yang cukup panjang.

"Data menunjukkan beberapa lokasi mengalami hari tanpa hujan selama 31-60 hari, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan. Modifikasi cuaca diperlukan di zona-zona berwarna coklat (curah hujan rendah, kurang dari 20 mm), terutama di Sumatera, Jawa, dan NTT, mulai Juni hingga September," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Senin (3/6/2024).

Maka dari itu, BMKG memberikan peringatan dini perihal kesiapsiagaan terkait bencana kekeringan dan kondisi hari tanpa hujan tersebut untuk menjadi perhatian bagi masyarakat. Terutama bagi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.




(wia/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork