BMKG Prediksi Musim Kemarau 2024, Tekankan Pentingnya Modifikasi Cuaca

BMKG Prediksi Musim Kemarau 2024, Tekankan Pentingnya Modifikasi Cuaca

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Rabu, 05 Jun 2024 07:45 WIB
Sejumlah petugas memasukan garam kedalam pesawat Cassa A-2104 untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BMKG dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menyiapkan 30 ton garam untuk persemaian dari tanggal 25 Desember 2022 - 3 Januari 2023 untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi modifikasi cuaca (Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi adanya musim kemarau di sejumlah wilayah Indonesia. Ancaman kekeringan diperkirakan akan mendominasi wilayah Indonesia mulai Juni hingga September 2024.

Terkait hal tersebut, pihak BMKG menekankan pentingnya operasi modifikasi cuaca dalam menghadapi kerawanan kekeringan saat musim kemarau. Berikut informasinya.

Potensi Hari Tanpa Hujan di Indonesia

Dilansir situs resminya, BMKG menyebut, sebagian besar wilayah Indonesia masih mengalami hujan dan Hari Tanpa Hujan (HTH) kategori Sangat Pendek (1-5 hari). Adapun HTH kategori Sangat Panjang (31-60 hari) terjadi di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data menunjukkan beberapa lokasi mengalami hari tanpa hujan selama 31-60 hari, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan. Modifikasi cuaca diperlukan di zona-zona berwarna coklat (curah hujan rendah, kurang dari 20 mm), terutama di Sumatera, Jawa, dan NTT, mulai Juni hingga September" Kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, pada rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam).

BMKG Tekan Pentingnya Modifikasi Cuaca

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya optimalisasi operasi modifikasi cuaca dalam menghadapi kerawanan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

ADVERTISEMENT

BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau dalam tiga bulan ke depan. Pada bulan Juni, musim kemarau diperkirakan akan melanda:

  • Sebagian besar Pulau Sumatera,
  • Banten,
  • DKI Jakarta,
  • Jawa Barat,
  • Kalimantan Timur,
  • Kalimantan Barat,
  • Kalimantan Selatan,
  • Sulawesi Selatan,
  • Gorontalo,
  • Sulawesi Tenggara,
  • Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar, serta
  • Papua dan Papua Selatan.

"Oleh karena itu, perlu adanya penguatan kapasitas modifikasi cuaca nasional, termasuk infrastruktur, sumber daya manusia dan dukungan dari berbagai kementerian/lembaga," kata Dwikorita.

Selain itu, potensi kebakaran di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara cukup tinggi dengan beberapa titik panas yang terdeteksi. Koordinasi dan dukungan semua pihak sangat penting untuk mengatasi tantangan ini.

"Sebelum memasuki puncak musim kemarau, kita akan melakukan penyemaian awan dan menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC). Dilaporkan ada 6 provinsi prioritas yang sudah direncanakan untuk melakukan TMC, termasuk laporan dari seluruh provinsi yang sudah menjadi target pelaksanaan TMC" ujar Menkopolhukam Hadi Tjahjanto pada rakor tersebut.

Simak Video 'BMKG Prediksi Wilayah RI yang Alami Kekeringan di Musim Kemarau':

[Gambas:Video 20detik]




(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads