Bagaimana Cara Membuat Hujan Buatan? Ini Prosesnya

Bagaimana Cara Membuat Hujan Buatan? Ini Prosesnya

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Rabu, 05 Jun 2024 18:07 WIB
Ilustrasi hujan lebat
Ilustrasi hujan (Foto: Getty Images/skynesher)
Jakarta -

Hujan buatan termasuk dalam modifikasi cuaca. Adapun operasi modifikasi cuaca dilakukan untuk mengatasi krisis air hingga ancaman kekeringan saat musim kemarau.

Lalu, bagaimana membuat hujan buatan? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Hujan Buatan

Dikutip dari situs Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hujan buatan adalah usaha campur tangan manusia dalam pengendalian sumber daya air di atmosfer untuk menambah atau mempercepat intensitas curah hujan pada daerah tertentu. Hujan buatan ini bertujuan meminimalkan risiko bencana alam akibat faktor iklim dan cuaca, salah satunya kekeringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Membuat Hujan Buatan

Menurut situs Kementerian PUPR, hujan buatan dilakukan pada akhir musim hujan, di mana masih ada uap air sehingga memudahkan proses pembuatan hujan buatan. Selain itu, hujan buatan juga bisa dilakukan pada awal musim penghujan dengan melakukan penebaran benih agar bisa memulai hujan lebih awal.

Begini cara membuat hujan buatan:

ADVERTISEMENT

1. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses hujan buatan:

- BRIN
- BMKG: Berperan terutama dalam menyediakan data dan informasi cuaca, awan dan arah angin.
- TNI AU: Menyediakan armada pesawat, khususnya untuk hujan buatan yang bertujuan dalam mitigasi bencana.

2. Kemudian, radar cuaca BMKG menginformasikan keberadaan awan target dan arah kekuatan angin ke pilot. Pesawat Casa yang membawa muatan garam (NaCl) akan menyemai awan hujan target, di mana posisi pesawat selalu berada di antara arah angin dan awan hujan target.

3. Hujan buatan bisa terjadi dengan menaburkan zat glasiogenik seperti argentium iodida atau perak iodida.
Penaburan bahan kimia tersebut dilakukan pada ketinggian 4.000-7.000 kaki dengan mempertimbangkan faktor arah angin dan kecepatan angin.

5. Penaburan bahan juga dilakukan pada saat pagi hari. Hal ini karena biasanya awan hujan alami terjadi pada pagi hari.

6. Selain zat glasiogenik, juga bisa menggunakan bahan kimia lain, seperti zat higroskopis seperti garam, CaC12, dan urea. Garam dan CaC12 ditaburkan ke awan yang ada di langit dengan pesawat terbang, kecuali urea.

7. Setelah ditaburkan, bahan kimia tersebut akan memengaruhi awan untuk berkondensasi dan membentuk awan yang lebih besar dan mempercepat terjadinya hujan.

8. Setelah garam atau CaC12 yang berhasil membuat awan berkondensasi, taburkan bubuk urea. Urea ini membantu dalam pembentukan awan besar dan berwarna abu-abu. Urea ditaburkan pada siang hari.

9. Setelah awan hujan terbentuk, larutan bahan kimia kemudian ditaburkan kembali. Larutan tersebut adalah air, urea, dan amonium nitrat. Larutan ini untuk mendorong awan hujan membentuk butir air.

(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads