Suara Penumpang Kala Tarif Promo LRT Jabodebek Tak Ada Lagi

Suara Penumpang Kala Tarif Promo LRT Jabodebek Tak Ada Lagi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 31 Mei 2024 20:04 WIB
Sebanyak 255.428 pengguna tercatat menggunakan LRT Jabodebek selama periode libur panjang Lebaran, 6 - 15 April 2024. Begini potretnya.
LRT Jabodebek (Foto: dok. LRT Jabodebek)
Jakarta -

LRT Jabodebek akan menerapkan tarif normal. Penerapan normal Rp 5-20 ribu mulai diterapkan per 1 Juni 2024.

Meski ada tarif per kilometer pertama balik ke angka Rp 5.000, tarif maksimalnya tetap sama, yakni Rp 10 ribu pada hari kerja di luar jam sibuk (dan akhir pekan serta libur nasional) dan Rp 20 ribu pada hari kerja di jam sibuk.

Pada masa promo, tarif minimumnya Rp 3.000 untuk 1 kilometer (km) pertama. Sementara tarif maksimumnya Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu (pada peak hour).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beragam tanggapan penumpang bermunculan terkait penerapan tarif tersebut. Ada yang keberatan, namun ada juga yang tidak ada masalah.

Penumpang Keberatan

Salah seorang pengguna LRT, Fikri (28), merasa keberatan dengan tarif LRT yang kembali normal. Dia merasa saat ini pengguna LRT sudah lebih banyak dibanding sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau boleh jujur, merasa berat ya, mungkin dengan kenaikan harga itu dampaknya pengguna LRT berkurang. Sekarang kan ramai yang pakai LRT walau nggak seramai pengguna KRL," ujar Fikri kepada wartawan, Jumat (31/5/2024).

Fikri memilih LRT karena tidak terlalu ramai penggunanya. Menurutnya, waktu tempuh LRT juga lebih singkat dibandingkan transportasi umum lainnya.

"Kalau dengan kenaikan harga LRT ini fasilitasnya meningkat ya why not. Saya pengguna KRL lama sih, kalau secara fasilitas LRT ini nyaman sesimpel ada eskalator, jadi kaki saya yang suka cedera ini nggak banyak naik tangga," ucapnya.

Penumpang lainnya, Fira (27), juga mengaku keberatan. Dia pikir-pikir beralih ke TransJakarta.

"Sehari-hari naik LRT, kalau pagi terhindar dari macet dan waktunya lebih cepat. Setelah tarif naik, kalau kesiangan, mungkin naik LRT ya, tapi kalau masih pagi memilih naik transportasi lain kayak TransJakarta," kata Fira.

Penumpang Tak Masalah

Sebagian penumpang tak masalah tarif LRT Jabodebek kembali normal setelah periode promo berakhir bulan ini. Warga merasa naik LRT bisa menghemat waktu karena bebas macet.

Warga yang tak keberatan dengan tarif normal ialah Bila (23). Dia menyebutkan sehari-hari memilih naik LRT di jam sibuk atau rush hour.

"Kalau aku sih nggak apa-apa, soalnya ngebantu banget daripada harus bawa mobil ke kantor. Sudah bensin, Tol, dan macet juga jadi tetap milih LRT," ujar Bila kepada wartawan di Stasiun LRT Cawang, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2024).

Bila memilih LRT karena lebih tak kena macet. Dia biasanya naik LRT dari Stasiun LRT Ciracas dan berhenti di Stasiun LRT Cawang.

"Kalau naik kendaraan pribadi lebih besar biayanya dibandingkan naik LRT. Bensin sudah pasti nggak akan cukup kalau cuma Rp 50 ribu, sedangkan kalau naik LRT Rp 50 ribu masih bisa bolak-balik," kata Bila.

"Kalau naik TransJakarta kita kena macet lagi, di pintu tol kena macet, kalau tidak masuk tol kena macet di Kramat Jati. Kalau naik LRT ini cuma 40 menitan, jadi lebih singkat waktunya karena aku juga harus ngurusin rumah, jadi kalau ngabisin waktu di jalan sayang banget," ujar Bila.

Bila juga tak keberatan karena menilai fasilitas dan sarananya lebih baik

(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads