2 Orang WNI Diamankan Terkait Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand

2 Orang WNI Diamankan Terkait Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand

Mei Amelia R - detikNews
Jumat, 31 Mei 2024 19:40 WIB
Chaowalit buronan Thailand saat ditangkap di Bali
Chaowalit Thongduang, buron Thailand saat ditangkap di Bali. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Polda Sumatera Utara menangkap dua orang terkait Chaowalit Thongduang, buron nomor 1 Thailand yang kabur ke Indonesia. Kedua orang tersebut ditangkap karena memfasilitasi Chaowalit selama pelariannya di Indonesia.

"Dua orang diamankan di Polda Sumut yang memfasilitasi pelarian, termasuk membuatkan KTP Aceh palsu. Detailnya silakan tanyakan ke Polda Sumut," kata Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (31/5/2024).

Chaowalit ditangkap Tim Divhubinter Polri yang dipimpin Kombes Audie S Latuheru, di Bali, pada Kamis (30/5). Pria yang memiliki nama alias Sia Paeng Nanod ini telah diterbangkan ke Jakarta dan tengah diinterogasi oleh tim gabungan di Bareskrim Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bersangkutan saat ini masih diperiksa oleh tim gabungan Bareskrim Polri, Polda Sumut, dan Polda Bali untuk didalami apakah ada keterkaitan dengan jaringan di Indonesia," imbuhnya.

Menyamar Jadi 'Sulaiman'

Chaowalit kabur dari Thailand sejak Oktober 2023. Selama pelarian di Indonesia, Chaowalit pernah singgah di Medan, Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

Dia diketahui memiliki KTP palsu dengan nama Sulaiman, warga Aceh. Dari Medan, Chaowalit berpindah tempat ke Bali hingga ditangkap di sebuah apartemen.

Penangkapan Chaowalit di Bali ini menjadi pemberitaan media Thailand, salah satunya Bangkok Post. Melansir Bangkok Post, Chaowalit merupakan narapidana yang melarikan diri dari Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat, Thailand.

Dia menjalani hukuman karena percobaan pembunuhan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana lainnya, termasuk pembunuhan dan kepemilikan senjata api. Pada 25 Desember, Chaowalit dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia karena percobaan pembunuhan.

Hukuman tersebut bermula dari penembakan di sebuah restoran di Distrik Muang, Phatthalung, pada 9 September 2019. Dia didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan. Kelimanya dijatuhi hukuman seumur hidup

Chaowalit sempat jatuh sakit ketika dipenjara hingga ia dilarikan ke rumah sakit. Namun, pada 22 Oktober 2023, dia melarikan diri dari Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat setelah dibawa ke sana untuk perawatan gigi.

Polisi melacaknya hingga ke tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November. Baku tembak pun terjadi, tapi dia berhasil melarikan diri lagi ke daerah pegunungan yang melintasi Provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun.

Meskipun terjadi perburuan besar-besaran, narapidana tersebut berhasil menghindari penangkapan. Belakangan dikabarkan, ia diyakini meninggalkan Thailand dengan speedboat dari Satun.

Selama pelariannya itu, Chaowalit merilis sejumlah video yang berisi pengakuan dirinya telah diperlakukan tidak adil. Dia mengklaim dia adalah satu-satunya orang yang dihukum karena kejahatannya meskipun banyak tersangka lain yang terlibat.

Dia juga mengklaim permohonan jaminannya dalam kasus pembunuhan yang tertunda belum ditangani secara adil, namun hal ini dibantah oleh Menteri Kehakiman.

Simak juga 'Rekaman CCTV Penangkapan Sofyan Caleg PKS Saat Lagi Beli Celana':

[Gambas:Video 20detik]



(mei/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads