Buron Nomor 1 Thailand Masih Diinterogasi Tim Gabungan di Bareskrim Polri

Buron Nomor 1 Thailand Masih Diinterogasi Tim Gabungan di Bareskrim Polri

Mei Amelia R - detikNews
Jumat, 31 Mei 2024 17:30 WIB
Chaowalit Thongduang, buron yang paling dicari di Thailand, ditangkap di Bali setelah 7 bulan melarikan diri.
Chaowalit Thongduang, buron yang paling dicari di Thailand, ditangkap di Bali setelah 7 bulan melarikan diri. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Chaowalit Thongduang, buron kelas kakap Thailand, diterbangkan ke Jakarta setelah ditangkap Tim Divisi Hubinter Polri dan Kepolisian Thailand di Bali. Chaowalit saat ini masih diinterogasi oleh tim gabungan di Bareskrim Polri.

"Yang bersangkutan saat ini masih diperiksa oleh tim gabungan Bareskrim Polri, Polda Sumut, dan Polda Bali untuk didalami apakah ada keterkaitan dengan jaringan di Indonesia," kata Kadiv Hubinter Divisi Humas Polri Irjen Krishna Murti saat dihubungi wartawan, Jumat (31/5/2024).

Saat ini Chaowalit dalam pengamanan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Narapidana yang kabur dari rumah sakit di Thailand itu akan segera dibawa kembali ke Thailand oleh otoritas Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chaowalit melarikan diri sejak Oktober 2023. Selama di Indonesia, dia menggunakan identitas palsu bernama Sulaiman, warga Aceh.

Sebelum ditangkap di Bali, Chaowalit terdeteksi pernah tinggal di Medan, Sumatera Utara. Di sana, dia dibantu oleh seorang warga lokal.

ADVERTISEMENT

Chaowalit ditangkap tim Divisi Hubinter Polri di bawah pimpinan Kombes Audie S Latuheru. Pria yang memiliki nama alias Sia Paeng Nanod ini ditangkap di Bali, pada Kamis (30/5) kemarin.

Chaowalit merupakan narapidana Thailand. Dia menjalani hukuman karena percobaan pembunuhan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana lainnya, termasuk pembunuhan dan kepemilikan senjata api.

Chaowalit sempat jatuh sakit ketika dipenjara hingga ia dilarikan ke rumah sakit. Namun, pada 22 Oktober 2023, dia melarikan diri dari Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat setelah dibawa ke sana untuk perawatan gigi.

Polisi melacaknya hingga ke tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November. Baku tembak pun terjadi, tapi dia berhasil melarikan diri lagi ke daerah pegunungan yang melintasi Provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun.

Meskipun terjadi perburuan besar-besaran, narapidana tersebut berhasil menghindari penangkapan. Belakangan dikabarkan, ia diyakini meninggalkan Thailand dengan speedboat dari Satun.

Selama pelariannya itu, Chaowalit merilis sejumlah video yang berisi pengakuan dirinya telah diperlakukan tidak adil. Dia mengklaim dia adalah satu-satunya orang yang dihukum karena kejahatannya meskipun banyak tersangka lain yang terlibat.

Dia juga mengklaim permohonan jaminannya dalam kasus pembunuhan yang tertunda belum ditangani secara adil, namun hal ini dibantah oleh Menteri Kehakiman.

Pada 25 Desember, Chaowalit dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia karena percobaan pembunuhan. Hukuman tersebut bermula dari penembakan di sebuah restoran di Distrik Muang, Phatthalung, pada 9 September 2019.

Dia didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan. Kelimanya dijatuhi hukuman seumur hidup

(mei/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads