Polisi melakukan tes kejiwaan terhadap Johari (25), warga Kampung Bonghas Tonggoh, Sukaraja, Pulosari, Pandeglang, yang diduga memukul ayah kandungnya memakai batu hingga tewas. Pemeriksaan dilakukan di RSJ Grogol, Jakarta.
"Kami sedang membawa pelaku ke Rumah Sakit di Grogol, Jakarta Barat, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh ahli. Dan nanti keputusan ahli menjadi pertimbangan kami apakah yang bersangkutan layak atau patut untuk dilanjutkan ke tahap penyidikan," kata Kanit Tipidum Satreskrim Polres Pandeglang Ipda Ibnu Sina kepada wartawan di Mapolres Pandeglang, Kamis (30/5/2024).
Ibnu mengatakan motif pelaku tega membunuh ayahnya adalah kesal tak diberi uang untuk beli rokok oleh ibunya. Sebelum menganiaya ayahnya, pelaku sempat menganiaya ibunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ibnu, akibat penganiayaan itu, korban mengalami patah tulang di bagian tangan. Tak puas menganiaya ibunya, Johari malah memukul ayahnya hingga tewas.
"Pelaku melakukan penganiayaan terhadap ibunya, hingga mengakibatkan ibunya juga diduga mengalami patah tulang di bagian tangan," ungkapnya.
"Lalu selanjutnya datanglah korban yaitu ayah dari pelaku, dari situ terdapat perkelahian dan akhirnya menyebabkan penganiayaan berujung kematian," tambahnya.
Ibnu mengaku kesulitan dalam memeriksa pelaku. Sebab, pelaku mengidap gangguan jiwa dan pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Grogol, Jakarta Barat.
"Pada saat diamankan, memang terdapat gejala ODGJ pada pelaku tersebut dengan jawaban-jawabannya ngelantur dan penyidik kesulitan menggali informasi," ungkapnya.
Ibnu mengatakan, berdasarkan keterangan masyarakat, pelaku tiba-tiba marah tanpa sebab. Menurutnya, kemarahan itu dianggap meresahkan warga sekitar.
"Sehari-hari keterangan dari warga sekitar pelaku kerap secara tiba-tiba marah, diduga sering membawa senjata tajam sehingga kesehariannya memang meresahkan bagi masyarakat sekitar kampung tersebut," katanya.
Diketahui, peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Rabu (29/5), pukul 12.00 WIB. Johari diduga mengidap gangguan jiwa.