Polisi mengungkap hasil penyelidikan terkait mayat pria inisial DK alias Depoy yang ditemukan dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Sebelum ditemukan tewas, Depoy disebut mengonsumsi sabu bareng teman-temannya.
Kapolsek Pondok Aren Bambang Askar Sodiq mengatakan, sebelum jasad Depoy ditemukan dalam toren air, pihaknya mengamankan seorang pria inisial AA terkait kasus narkoba. AA diamankan pada Sabtu (25/5) di Pondok Aren.
Berdasarkan keterangan AA ini, dia mengaku menyerahkan narkoba kepada P (DPO) di rumah kosong milik Depoy. Di rumah kosong itu, Depoy dkk sempat mengonsumsi narkoba bareng.
"Di tempat yang sama, di rumah kosong itu pada Sabtu (25/5), kita datangi, itu yang bersangkutan juga melakukan pemakaian bersama dengan si A, sama si DK, sama si P, dan sama si Dwi bareng make di situ," jelasnya.
Sembunyi di Toren Air
Ditanya perihal mengapa Depoy berada di dalam toren air, Kompol Bambang menduga Depoy bersembunyi di dalam toren air untuk menghindari pengejaran polisi.
"Kemungkinan seperti itu (sembunyi di toren). Mengingat tersangka belakang ini (AA) menunjukkan rumahnya di mana, dan posisinya mau ke rumah kosong itu melewati rumahnya DK. Kita waktu itu belum tahu rumahnya DK, yang diketahui rumah kosong itu," jelasnya.
Bambang menduga Depoy masih dalam kondisi terpengaruh narkoba saat bersembunyi di dalam toren air tersebut.
"Kemungkinan yang bersangkutan (DK) ini masih ada reaksi sabu, halu atau ketakutan," imbuhnya.
Depoy Disebut Bandar Narkoba
Lanjut Bambang, Depoy termasuk kategori bandar narkoba. Dia juga yang mengendalikan jaringan.
"Kalau dari runutan cerita, DK adalah bagian BD (bandar), ya benar," imbuhnya.
"Ya termasuk pengendali dong. Kan dia ngatur juga," tambahnya.
(mea/mea)