TPS Joglo Jakbar yang Dikeluhkan Warga Berdiri Sejak Puluhan Tahun Lalu

TPS Joglo Jakbar yang Dikeluhkan Warga Berdiri Sejak Puluhan Tahun Lalu

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 23 Mei 2024 14:18 WIB
Penampakan tumpukan sampah yang menimbulkan bau menyengat di Joglo, Kembangan, Jakbar (Belia/detikcom)
Foto: Penampakan tumpukan sampah yang menimbulkan bau menyengat di Joglo, Kembangan, Jakbar (Belia/detikcom)
Jakarta -

Sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau menyengat di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat banyak dikeluhkan warga setempat. Salah satu petugas tempat pembuangan sampah bernama Abdul (50) mengatakan bahwa tempat tersebut sudah ada dari puluhan tahun lalu.

"Udah puluhan tahun. Dulu itu kan memang tempat pembuangan sampah di sini, tapi 15 tahun lalu udah jadi tempat pemilahan doang. Jadi sebelum dibuang ke Bantargebang, ini jadi tempat transit sementara," kata Abdul saat ditemui detikcom di Ganggu Haji Mansur, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (23/5/2024).

Namun, sejak 15 tahun yang lalu, tempat tersebut tidak lagi menjadi tempat pembuangan sampah akhir, melainkan hanya sementara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bukan pembuangan akhir ya, kalau dulu mah iya.. 15 tahun lalu. Sekarang udah jadi pemilahan," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa sampah-sampah tersebut berasal dari gedung-gedung maupun apartemen di sekitar lokasi. Soal sampah yang berceceran di jalanan, Abdul mengaku bahwa usai libur lebaran, para petugasnya masih banyak yang mudik.

ADVERTISEMENT

"Sampah ini dari Gedung-gedung. Khusus dari gedung, Apartemen. Kalau gedung kan aslinya pemilahannya swasta, nggak bisa DKI. Karena bebas retribusi kan. Nah dikelola lah ini," ungkapnya.

"Ada 18 orang pekerjaan di sini. Cuma karena kemarin Lebaran jadi terkendala. Ini baru pada sampai, baru diberes-beresin lagi," sambungnya.

Abdul juga menyampaikan bahwa dirinya sudah terbiasa dengan bau menyengat dari tumpukkan sampah itu.

"Kalau saya sendiri mah udah biasa. Kan emang udah puluhan tahun pembuangan sampah ini. Malah lebih parah dulu. Dulu kan pembuangan akhir. Kalau sekarang cuma transit," terangnya.

Biasanya, ada sejumlah mobil pengangkut sampah yang datang untuk membawa sisa pemilahan itu keluar dari tempat tersebut setiap harinya. Ia menyebut, setiap malam beberapa truk akan mengangkut sampah ke Bantargebang.

"Tiap hari kan diangkutin sampahnya pakai truk ini ke Bantargebang. Lagian kan nggak mungkin bisa ada ini kalau nggak ada izin. Pasti harus pake izin, apalagi sampah. Intinya resmi lah," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Suku Dinas (Kasudin) Lingkungan Hidup Jakarta Barat Achmad Hariadi telah menginstruksikan Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Kembangan untuk menindaklanjuti masalah sampah tersebut.

"Sudah saya instruksikan ke Kasatpel Sudin LH Kembangan. Segera ditindaklanjuti itu," kata Hariadi dilansir Antara, Rabu (22/5).

Menurut Hariadi, penempatan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di lokasi tersebut bukan kewenangannya melainkan kesepakatan warga. Sudin LH hanya berwenang untuk menangani masalah penumpukan sampah yang sekarang sedang ditindaklanjuti.

"Jadi penempatan TPS itu kesepakatan dari warga, nah kalau masalah eksekusi pengambilan sampahnya itu eksekusi kita," kata Hariadi.

Simak juga Video: Aksi Peragaan Busana dari Sampah Plastik di Seoul untuk Hari Bumi

[Gambas:Video 20detik]




(bel/taa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads