Kendala Ungkap Pelaku
Kompol Olot mengungkap sosok dalam rekaman CCTV di lokasi pembunuhan Noven diduga masih di bawah umur. Pelaku diduga belum melakukan perekaman e-KTP sehingga sulit diidentifikasi.
"Dimungkinkan karena terduga pelaku dalam kejadian ini masih di bawah umur, belum melakukan rekam digital e-KTP sehingga menambah kendala atau hambatan di rangkaian penyelidikan yang kami lakukan," kata Olot kepada wartawan, Senin (20/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendala lain yang dihadapi polisi, yakni tidak ditemukannya DNA pelaku dari barang bukti yang diamankan sehingga polisi belum menemukan petunjuk kuat, yang menghubungkan beberapa orang dicurigai dengan sosok pelaku di rekaman CCTV.
"Kemudian, hasil dari labfor terkait dengan DNA yang terdapat dibarang bukti ternyata hasil dari labfor tidak ditemukan DNA lain, yang diduga milik pelaku," kata Olot.
"Oleh karena itu, kami masih berusaha untuk mencari kembali barang bukti atau alat bukti lain, yang nanti akan mendukung rangkaian penyelidikan kami, untuk menentukan kandidat-kandidat mana yang sudah muncul untuk kami tetapkan sebagai tersangka," sambungnya.
Olot mengatakan masih terus berupaya mengungkap pembunuh Noven. Ia berjanji akan menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
Rekaman CCTV di Lokasi Kejadian Buram
Olot menyebutkan rekaman CCTV yang didapat dari lokasi kejadian juga telah diamankan dan diserahkan ke pusat Inafis (pusinafis) Mabes Polri, untuk mengidentifikasi pelaku. Namun identitas pelaku belum terungkap karena gambar dalam rekaman kurang jelas atau buram.
"Bahwa kami telah melakukan pengujian ke labfor terkait barang bukti yang ditemukan di TKP, kemudian kami sudah menyerahkan rekaman CCTV kepada Pusinafis Bareskrim Mabes Polri, untuk dilakukan face recognition (pengenalan wajah) terhadap diduga pelaku yang nampak pada CCTV tersebut," kata Olot.
"Dari hasil rekaman CCTV tersebut yang telah dikeluarkan oleh Pusinafis Mabes Polri dinyatakan bahwa dari kami masih belum bisa memberikan data yang lengkap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram," sambungnya.
(fas/ygs)