Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot mengungkap sosok dalam rekaman CCTV di lokasi pembunuhan siswi SMK di Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya alias Noven, diduga masih di bawah umur. Pelaku diduga belum melakukan perekaman e-KTP sehingga sulit diidentifikasi.
"Dimungkinkan karena terduga pelaku dalam kejadian ini masih di bawah umur, belum melakukan rekam digital e-KTP sehingga menambah kendala atau hambatan di rangkaian penyelidikan yang kami lakukan," kata Olot kepada wartawan, Senin (20/5/2024).
Kendala lain yang dihadapi polisi, yakni tidak ditemukannya DNA pelaku dari barang bukti yang diamankan sehingga polisi belum menemukan petunjuk kuat, yang menghubungkan beberapa orang dicurigai dengan sosok pelaku di rekaman CCTV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, hasil dari labfor terkait dengan DNA yang terdapat dibarang bukti ternyata hasil dari labfor tidak ditemukan DNA lain, yang diduga milik pelaku," kata Olot.
"Oleh karena itu, kami masih berusaha untuk mencari kembali barang bukti atau alat bukti lain, yang nanti akan mendukung rangkaian penyelidikan kami, untuk menentukan kandidat-kandidat mana yang sudah muncul untuk kami tetapkan sebagai tersangka," sambungnya.
Olot mengatakan masih terus berupaya mengungkap pembunuh Noven. Ia berjanji akan menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
"Kepada masyarakat Indonesia, termasuk juga keluarga korban, kami mohon doa restu agar upaya kami tetep dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa dan kami berjanji akan melakukan penyelidikan sampai tuntas, karena tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami akan buktikan bahwa kami akan bisa mengungkap peristiwa ini," pungkasnya.
Rekaman CCTV di Lokasi Kejadian Buram
Olot menyebutkan rekaman CCTV yang didapat dari lokasi kejadian juga telah diamankan dan diserahkan ke pusat Inafis (pusinafis) Mabes Polri, untuk mengidentifikasi pelaku. Namun identitas pelaku belum terungkap karena gambar dalam rekaman kurang jelas atau buram.
"Bahwa kami telah melakukan pengujian ke labfor terkait barang bukti yang ditemukan di TKP, kemudian kami sudah menyerahkan rekaman CCTV kepada Pusinafis Bareskrim Mabes Polri, untuk dilakukan face recognition (pengenalan wajah) terhadap diduga pelaku yang nampak pada CCTV tersebut," kata Olot.
"Dari hasil rekaman CCTV tersebut yang telah dikeluarkan oleh Pusinafis Mabes Polri dinyatakan bahwa dari kami masih belum bisa memberikan data yang lengkap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi masih menyelidiki kematian siswi SMK bernama Andriana Yubelia Noven Cahya alias Noven yang tewas ditusuk di Baranangsiang, Kota Bogor, pada Januari 2019. Polisi kini menggandeng para pakar, termasuk ahli gestur tubuh untuk mengungkap sosok pembunuh yang terekam CCTV di lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot mengatakan, ahli gestur tubuh dilibatkan untuk mengungkap sosok pelaku yang terekam CCTV di lokasi kejadian. Dari rekaman CCTV itu, pelaku disebut memiliki kebiasaan yang khas.
"Kemudian kami juga tentu upaya dengan cara lain. Kita akan melakukan pembuktian secara scientific, yang mana kami akan koordinasi kepada beberapa ahli atau pakar. Yang pertama ahli psikologi forensik, dikuatkan oleh ahli kriminolog, terakhir adalah ahli gestur tubuh," kata Olot.
(sol/dnu)