Jalani Operasi Katarak 2 Kali, Mursiti Lega Semua Biaya Ditanggung JKN

Syahdan Althalif - detikNews
Senin, 20 Mei 2024 15:45 WIB
Foto: Dok. BPJS Kesehatan
Jakarta -

Salah satu peserta JKN asal desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Mursita (55) menceritakan pengalamannya menjadi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan. Ia pun berbagai pengalamannya menjalani operasi katarak dengan biaya yang sepenuhnya ditanggung JKN.

Mursiti mengaku, pengalaman yang dijalaninya bukan hanya sekali, melainkan kali ini sudah yang kedua kali. Melalui program JKN, dirinya menaruh harapan besar kepada program ini. Penyakit ini, ungkap Mursiti, sempat membuat penglihatannya terhalang, sehingga pada kriteria tertentu dengan indikasi medis perlu penanganan melalui tindakan operasi.

Ditemui Staf Edukasi dan Penanganan Pengaduan di rumah sakit saat sedang kontrol, Mursiti menceritakan gejala awal yang dialaminya. Menurutnya, penyakit tersebut berkembang secara perlahan dan ia tidak menyadari dirinya mengalami sakit katarak.

"Awalnya satu mata, jadi kalau untuk melihat itu pandangannya kabur. Saya pikir faktor usia, jadi memang buram. Lama-lama mengganggu juga karena muncul selaput tipis yang menutupi. Melihat warna itu jadi pudar, dan karena lama dibiarkan jadi nyeri. Akhirnya saya periksa ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan diberikan rujukan untuk ke poli mata RS Kartika Kudus. Di sini saya dijelaskan dokternya kalau ada katarak dan di bulan Januari tahun lalu akhirnya operasi yang pertama. Selang berapa lama ternyata mata yang sebelah juga sama, dan bulan April diminta operasi juga. Alhamdulillah dua kali operasi, biayanya semua ditanggung JKN," ujar Mursiti dalam keterangan tertulis, Senin (20/5/2024).

Kini, Mursiti lega tidak ada lagi nyeri dan gangguan penglihatan yang ia rasakan. Setelah melakukan operasi, dirinya saat ini fokus untuk proses penyembuhan dengan pemeriksaan rutin sebulan sekali.

"Sekarang nyerinya sudah hilang, sudah lebih enak pandangannya. Sekarang saya masih rutin kontrol dan rutin setiap bulan. Obat yang diberikan dokter juga masih saya konsumsi. Dokter memberikan obat tetes dan vitamin mata," paparnya.

Mursiti bersyukur dirinya telah terdaftar sebagai peserta JKN dan berterima kasih atas program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan ini. Melalui program ini, dirinya mendapatkan pelayanan yang baik selama menjalani 2 kali operasi di RS Kartika Husada Kudus.

"Pelayanan yang saya terima sangat baik. Petugasnya ramah dan telaten merawat saya. Saya sangat senang dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Alhamdulillah selama berobat tidak sampai keluar biaya karena saya menggunakan JKN. Terima kasih pemerintah, BPJS Kesehatan, dan juga RS Kartika Husada Kudus," ungkapnya.

Mursiti menyadari, saat ini Program JKN sangat bermanfaat, baik bagi dirinya maupun seluruh masyarakat yang membutuhkan. Hal ini dikarenakan banyak peserta yang menderita penyakit tertentu memerlukan biaya yang cukup besar apabila membayar biaya pelayanan kesehatan sendiri.

Melalui program JKN, peserta yang menginginkan pelayanan kesehatan tidak akan mengeluarkan biaya apapun, karena sudah dibantu oleh yang sehat. Mursiti berpendapat slogan gotong royong telah terimplementasi dengan baik, hal ini membuat seluruh peserta JKN merasa terbantu.

"Manfaatnya sangat besar, terutama bagi masyarakat yang sangat membutuhkan. Dengan adanya bantuan ini, mereka tidak ragu untuk berobat karena beban biaya. Program ini kan menggunakan sistem gotong royong ya, yang artinya yang sakit dibantu yang sehat. Saya menyadari waktu sakit pun telah dibantu oleh yang sehat. itulah gunanya gotong royong. Dan program ini mengajarkan kita sebagai makhluk sosial harus saling tolong menolong yang sebenarnya itu menambah nilai sosial kita," pungkas Mursiti.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork