KPPU Gelar Sidak Harga Bapok Serentak di Sejumlah Wilayah Indonesia

KPPU Gelar Sidak Harga Bapok Serentak di Sejumlah Wilayah Indonesia

Hana Nushratu Uzma - detikNews
Senin, 20 Mei 2024 08:24 WIB
KPPU
Foto: Dok. KPPU
Jakarta -

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok secara serentak di sejumlah pasar di seluruh Kantor Perwakilan (Kanwil) KPPU di Indonesia. Sidak tersebut dilakukan di berbagai kota, yakni sebut saja di Medan, Bandar Lampung, Bandung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Yogyakarta.

Sidak di pasar tradisional terbesar di Pontianak yakni Pasar Flamboyan yang dipimpin oleh Ketua KPPU M Fanshurullah Asa dan Anggota KPPU Budi Joyo Santoso. Sementara sidak di Pasar Terong Makassar dipimpin oleh Anggota KPPU Hilman Pujana.

Di wilayah lain, para Kepala Kanwil KPPU juga melakukan sidak di Pasar Petisah Medan, Pasar Tamin dan distributor bawang putih di Bandar Lampung, Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, dan Pasar Gedebage di Bandung, Pasar Pabean di Surabaya, dan Pasar Beringharjo Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sidak serentak ini ditujukan untuk meninjau fluktuasi barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) utamanya bawang putih yang akhir-akhir ini mengalami fluktuasi di Indonesia.

"Saya instruksikan kepada semua Kanwil KPPU untuk melakukan sidak secara serentak di Medan, Lampung, Kalimantan, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. Ini kami lakukan karena mendapat informasi dari teman-teman di Komisi VI DPR RI yangI menyampaikan bahwa harga pangan, khususnya bawang putih sudah di atas harga acuan," tukas Ketua KPPU M Fanshurullah Asa, dalam keterangan tertulis, Senin (20/5/2024).

ADVERTISEMENT

"Harga acuan untuk bawang putih yaitu Rp 32.000 per kg-nya," sambungnya.

Dalam sidak yang digelar Minggu (19/5), Fanshurullah menemukan penurunan harga bawang putih yang dibanderol dengan harga Rp 34.000 hingga Rp 38.000 per kg. Angka ini turun dari bulan lalu yang mencapai Rp 41.650 per kg.

Meski turun, namun angka penjualan tersebut masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) sejak tahun 2019 lalu, yaitu sebesar Rp32.000 per kg. Komoditi pangan lainnya juga mengalami penurunan harga adalah cabai rawit.

Semula mencapai Rp 60.750 per kg, kini turun berkisar antara Rp 52.000 hingga Rp 57.000 per kg. Sedangkan gula pasir harganya stabil di angka Rp18.300 per kg. Meski pergerakannya stabil, namun angka tersebut masih di atas HET yaitu Rp 15.000 per kg.

Selain melakukan pemantauan di Pasar Flamboyan, Ketua KPPU juga melakukan pemantauan di beberapa distributor bawang putih. Sebagai bentuk antisipasi, KPPU sudah mengidentifikasi penyebab kenaikan harga bawang putih di bulan Mei yang lalu, di mana kenaikannya mencapai 5,4%.

Harga bawang putih di China yang merupakan sumber utama impor bawang putih juga mengalami kenaikan. Kemendag sudah mengeluarkan izin impor bawang putih sebesar 650.000 ton, namun realisasi bawang putih masih rendah yaitu hanya mencapai angka 50.721 ton atau sebesar 27%.

Kendala pengadaan impor bawang putih saat ini disinyalir akibat tingginya harga bawang putih di China, yang mencapai US$ 1.400-1.500 per ton atau sekitar Rp 22 juta per ton.

Melihat fenomena ini, Fanshurullah mengatakan KPPU secara aktif akan melakukan pemantauan harga bahan pokok penting secara berkala di berbagai daerah di Indonesia. Pemantauan oleh KPPU dilakukan dalam rangka mengantisipasi adanya permainan harga dan penahanan pasokan oleh pelaku usaha tertentu serta stabilitas komoditas pangan.

Khusus bawang putih, pantauan lebih lanjut akan dilakukan KPPU melalui diskusi kelompok terpumpun (focused group discussion) pada 21 Mei 2024 pukul 14:00 WIB di Kantor Pusat KPPU Jakarta.

"Harga bawang putih saat ini dalam kondisi yang fluktuatif, oleh karena itu kita (KPPU) adakan sidak ini untuk memastikan pasokan dan harga komoditas bawang putih dan merah dalam kondisi yang stabil, karena di bulan lalu terpantau harganya yang cukup tinggi," jelas Fanshurullah.

Di Makassar sendiri, Anggota KPPU Hilman Pujana mengungkapkan tujuan sidak ini untuk melihat pasar apakah bekerja sesuai supply-demand atau tidak.

"Jadi ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan, mungkin karena adanya isu soal kenaikan harga termasuk komoditas bawang putih. Tadi kita cek harga pada pedagang Rp 660.000 per karung 20kg jadi jika dibagi per kilo sekitar Rp33.000 per kilonya," ujar Hilman.

Hilman menjabarkan jika harga bawang putih pada tingkat pengecer sekitar Rp 40.000 per kg dalam kondisi sudah bersih.

Di Medan, bawang merah menjadi sorotan tersendiri, di mana di pasar harganya mencapai Rp 52.000 per kg. Sedangkan untuk bawang putih sudah sesuai HET yang ditentukan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebesar Rp 32.000 per kg.

Di Bandar Lampung, didapati harga bawang putih masih tinggi yakni berada pada kisaran Rp 40.000 per kg, sedangkan harga bawang merah mulai mengalami penurunan. Berbeda dengan kondisi di Bandung, rata-rata harga bawang putih mencapai Rp 42.300 per kg.

Harga ini dinilai terlalu tinggi oleh 70% pedagang. Selain itu, 60% pedagang melaporkan bahwa kenaikan harga ini telah menurunkan volume penjualan mereka.

Di Surabaya, ditemukan harga bawang putih ditingkat pengecer berkisar Rp 42.000 per kg (kating) dan Rp 45.000 per kg (sinco), sedangkan di tingkat grosir berkisar Rp 31.500 per kg (sinco) dan Rp 35.500 per kg (kating). Sedangkan di Yogyakarta, harga bawang putih dan merah di pasaran masih berada di atas harga acuan yang ditetapkan Pemerintah yakni harga bawang putih berkisar Rp 40.000 hingga Rp 48.000 per kg, jauh melampaui harga acuan sebesar Rp 32.000 per kg.

Halaman 2 dari 2
(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads