Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo Amir Halid akan mengajukan pengunduran diri setelah dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual terhadap 11 pegawainya, baik dosen maupun staf kampus. Amir Halid sedang menyiapkan berkas administrasi terkait pengunduran dirinya itu.
"Klien kami saat ini sementara menyiapkan berkas pengunduran diri sebagai Rektor UNU Gorontalo," ujar kuasa hukum Rektor Amir Halid, Rahmat R Huwoyon, dilansir detikSulsel, Kamis (2/5/2024).
Rahmat mengatakan surat pengunduran itu akan diserahkan ke Badan Pelaksana dan Pengelola Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (BP2UNU Gorontalo). Namun pihaknya belum memastikan kapan surat tersebut diajukan.
"Iya, kami sekarang masih menyiapkan berkas pengunduran diri. Ke depannya kita lihat seperti apa," ungkapnya.
Dia menambahkan kliennya saat ini belum menerima surat keputusan (SK) pemberhentian dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun Amir Halid disebut turut berpesan agar BP2UNU dan PBNU bisa menyiapkan rektor UNU Gorontalo yang baru.
"Ini permintaan dari klien kami menyampaikan pesan harapannya kepada rektor yang akan disiapkan oleh BP2UNU Gorontalo dan PWNU Gorontalo untuk diusulkan ke PBNU bekerja lebih baik dalam membangun kampus UNU Gorontalo," ucap Rahmat.
Diberitakan sebelumnya, PBNU telah menonaktifkan Amir Halid dari Rektor UNU Gorontalo. Keputusan itu ditetapkan sebelum para korban membuat laporan ke Polda Gorontalo.
Simak selengkapnya di sini.
(yld/idh)