Serba-serbi Peringatan Hari Hemofilia Sedunia 17 April

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Selasa, 16 Apr 2024 17:01 WIB
Hari Hemofilia Sedunia 2024 (Foto: Situs World Hemophilia Federation)
Jakarta -

Peringatan Hari Hemofilia Sedunia atau World Hemophilia Day jatuh pada tanggal 17 April setiap tahunnya. Tujuan Hari Hemofilia Sedunia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi dan penyakit pendarahan lainnya serta menghasilkan dana bagi orang-orang yang tidak mampu membayar pengobatan.

Bagaimana asal-usul peringatannya? Berikut informasi tema tahun ini hingga sejarah Hari Hemofilia Sedunia 17 April.

Apa itu Hemofilia?

Dilansir situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hemofilia adalah gangguan pembekuan darah yang disebabkan oleh kurangnya suatu protein yang membuat darah sulit membeku dengan baik, sehingga jika penderita mengalami pendarahan akan sulit untuk diberhentikan. Hemofilia umumnya diturunkan dari gen X yang artinya diturunkan dari ibu (sebagai carrier) kepada anak laki-lakinya sejak dilahirkan.

Tema Hari Hemofilia Sedunia 2024

Dikutip dari situs World Federation of Hemophilia atau Federasi Hemofilia Dunia (WFH), Hari Hemofilia Sedunia 2024 mengusung tema "Equitable access for all: recognizing all bleeding disorders" atau "Akses yang adil untuk semua: mengenali semua gangguan pendarahan".

Federasi Hemofilia Dunia (WFH) memiliki visi mewujudkan dunia di mana semua orang dengan kelainan pendarahan bawaan memiliki akses terhadap perawatan, terlepas dari jenis kelainan pendarahan, jenis kelamin, usia, atau di mana mereka tinggal.

Poster Hari Hemofilia Sedunia 2024 (Foto: Situs World Hemophilia Federation)

Sejarah Hari Hemofilia Sedunia

Menurut situs National Today, hemofilia diidentifikasi pada abad ke-10 ketika para dokter mulai menaruh perhatian pada orang-orang, terutama laki-laki, yang mengalami pendarahan hebat hanya setelah mengalami luka ringan. Ia dikenal sebagai Abulcasis pada saat itu.

Sayangnya, penyelidikan menyeluruh terhadap penyakit ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan teknologi pada saat itu. Banyak tokoh sejarah terkenal, khususnya anggota keluarga kerajaan Eropa, diduga menderita hemofilia. Mereka diobati dengan aspirin, yang semakin mengencerkan darah penderita hemofilia, sehingga memperburuk gejalanya.

Pada tahun 1803, Dr. John Conrad Otto dari Philadelphia mulai menyelidiki orang-orang yang ia juluki sebagai "pendarahan" secara lebih mendalam, dan menemukan bahwa penyakit tersebut merupakan kondisi genetik yang diturunkan dari ibu yang sehat kepada anak laki-lakinya.

Erik von Willebrand, seorang dokter Finlandia, menulis sebuah makalah pada tahun 1926 yang menggambarkan 'pseudohemophilia', suatu penyakit pendarahan yang mempengaruhi pria dan wanita secara setara. Kondisi tersebut akhirnya dinamai Penyakit Von Willebrand menurut namanya.

Hemofilia secara resmi diklasifikasikan menjadi dua kategori pada tahun 1937, yaitu A dan B. Federasi Hemofilia Dunia menetapkan Hari Hemofilia Sedunia pada tahun 1989 dan tanggal 17 April dipilih untuk memperingati hari ulang tahun pendiri organisasi tersebut, Frank Schnabel. Hingga kini, Hari Hemofilia Sedunia diperingati setiap tahun pada 17 April.



Simak Video "Video Menhut: Warning Awal Agustus Potensi Karhutla Tinggi"

(kny/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork