Supono (40) bercerita suka-dukanya menjadi manusia wayang di sekitar Monumen Nasional (Monas). Pendapatannya sangat bergantung pada banyaknya pengunjung hingga cuaca.
Supono yang datang dari kampung memutuskan mencari pekerjaan di Jakarta. Melihat banyaknya pengunjung di Monas membuat dirinya memutar otak untuk mencari nafkah di kawasan ini, lalu memutuskan menjadi manusia wayang.
Keputusannya memilih berkostum wayang dibandingkan kostum lainnya disebabkan Supono menyimpan banyak wayang di rumahnya.
"Karena suka aja kalau di rumah kan punya banyak wayang gitu, jadi kayaknya kalau wayang saya suka gitu dari awal. Jadi kalau yang lain kan belum pernah," ucapnya saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024).
Pekerjaan Supono sendiri ialah melayani keluarga yang ingin berfoto bersamanya. Ia pun harus terus tersenyum dengan melakukan beragam pose, meski matahari terik hingga kostumnya yang memiliki berat mencapai 10 kg.
"Ya mau gimana lagi, kalau panas kayak gini tuh wah banjir banget ini badan sama keringat. Tapi namanya berjuang kita usaha lama-lama ya biasa," ucapnya.
Supono tak pernah memasang tarif untuk setiap pose yang ia lakukan. Sebab itulah dia pernah hanya mendapatkan uang sebesar Rp 35 ribu dalam sehari.
"Iya kadang kalau pas lagi istilahnya kurang pengunjung terus kadang-kadang hujan ya istilahnya buat ongkos sama makan saja dapatnya Rp 35 ribu atau Rp 50 ribu sehari. Ya cukup buat makan sendiri aja," ujarnya.
Di kampungnya di Jogja, Supono sendiri telah berkeluarga. Ia memiliki 2 anak yang masih kecil. Diakuinya, Lebaran kali ini ia tak dapat menemui keluarga di kampung karena keterbatasan biaya.
"Iya (Lebaran) sendiri di sini belum mudik. Entar kalau habis ini kalau sudah ada ongkosnya lebih ke kumpul baru mau berangkat (mudik)," tutupnya.
(maa/maa)