Duduk Perkara Ricuh Rebutan Sembako Saat Open House di Istana

Duduk Perkara Ricuh Rebutan Sembako Saat Open House di Istana

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Apr 2024 07:40 WIB
Momen ricuh warga berebut open house di Istana (Rumondang Naibaho /detikcom)
Foto: Momen ricuh warga berebut sembako di open house Istana (Rumondang Naibaho /detikcom)
Jakarta -

Keributan warga sempat terjadi di tenda pengambilan sembako saat open house Presiden Joko Widodo (Jokowi). Istana membeberkan kronologi kejadian tersebut.

Untuk diketahui, Jokowi menggelar open house lebaran ketiga kalinya di Istana Negara, Jakarta selama 10 tahun menjadi presiden. Jokowi mengundang masyarakat untuk datang.

Antusiasme masyarakat pun tak terbendung. Masyarakat berbondong-bondong datang ke istana hingga menimbulkan kericuhan, salah satunya di tenda pengambilan sembako. Apa pemicunya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat Berebut Sembako

Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan kalau istana menyiapkan 3 ribu paket sembako untuk masyarakat yang dinilai membutuhkan. Dalam artian, tidak semua masyarakat yang datang ke istana mendapatkan sembako.

ADVERTISEMENT

"Istana menyiapkan sebanyak 3.300 paket sembako. Diberikan secara selektif kepada masyarakat yang dinilai sangat membutuhkan," kata Yusuf kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).

Yusuf mengatakan masyarakat terpilih untuk mendapatkan sembako itu baru bisa ambil sembako setelah halal bihalal dengan Jokowi. Yusuf menekankan sembako hanya dibagikan ke masyarakat kurang mampu. Menurutnya, tidak semua masyarakat yang hadir di open house kurang mampu.

"Mekanismenya adalah setelah masyarakat halal bihalal dengan Bapak Presiden dan Ibu Negara, disiapkan pintu keluar melalui pintu samping Istana Negara ke arah Setneg (Gedung Utama), kemudian akan melewati tenda sembak. Warga yang dipandang membutuhkan akan langsung diberikan sembako. Jadi tidak semua masyarakat diberikan karena banyak juga masyarakat mampu yang ikut open house," ujarnya.

Yusuf kericuhan terjadi karena masyarakat berebut sembako. Keributan antara masyarakat yang sudah selesai halal bihalal dengan masyarakat yang baru masuk atau belum halal bihalal.

"Kejadian kemarin masyarakat berebut sembako, antara masyarakat yang telah selesai halal bihalal dengan masyarakat yang baru masuk, mereka mencoba masuk melalui pintu keluarnya masyarakat," kata Yusuf.

"Masyarakat yang sangat banyak tersebut berebut sembako dan makanan di tenda sembako padahal belum halal bi halal," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Simak juga 'Ketua TPN Arsjad Rasjid Hadiri Open House Airlangga Hartarto':

[Gambas:Video 20detik]



3 Orang Dibawa ke RS, Istana Tanggung Pengobatan

Akibat kejadian itu, Yusuf menyebut ada 3 warga yang dibawa ke rumah sakit. Satu di antaranya mengalami luka di pelipis.

"Ada 3 orang (dibawa ke rumah sakit), dan 1 orang di antaranya itu, pelipisnya terluka," ujarnya.

Ia memastikan istana akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban itu. Istana akan menanggung biaya pengobatan.

"Untuk masyarakat yang dilarikan ke RS akan diberikan bantuan pengobatan dan sembako," ujarnya.

Istana Minta Maaf

Istana memahami antusias masyarakat untuk menghadiri open house Jokowi. Yusuf menghormati keinginan besar masyarakat untuk bertemu dengan Jokowi.

"Iya kami memahami antusias masyarakat yang ingin hadir open house di Istana bersama Presiden dan Ibu Negara. Kami sangat menghormati dan sangat menghargai serta mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang datang ke Istana," kata Yusuf kepada wartawan, Rabu (10/4/2024).

Yusuf menjelaskan memang adanya keterbatasan waktu Jokowi menggelar open house. Sementara masyarakat sangat antusias mengikuti open house.

"Sebagaimana yang telah kami sampaikan sebelumnya bahwa kami pun ada keterbatasan waktu, termasuk untuk persiapan salat Zuhur," ujarnya.

Oleh karena itu, pihak Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi seluruh masyarakat yang datang ke open house Jokowi. "Kami mohon maaf apabila tidak dapat mengakomodir semua kehadiran masyarakat," lanjut Yusuf.

Halaman 3 dari 2
(eva/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads