3 Orang Dibawa ke RS Saat Ricuh Open House, Istana Tanggung Pengobatan

3 Orang Dibawa ke RS Saat Ricuh Open House, Istana Tanggung Pengobatan

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 11 Apr 2024 14:09 WIB
Momen ricuh warga berebut open house di Istana (Rumondang Naibaho /detikcom)
Momen ricuh warga berebut open house di Istana (Rumondang Naibaho /detikcom)
Jakarta -

Kericuhan warga terjadi di open house Presiden Joko Widodo (Jokowi) buntut berebut sembako. Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan ada 3 warga yang dibawa ke rumah sakit imbas kericuhan itu.

"Ada 3 orang (dibawa ke rumah sakit) dan 1 orang di antaranya itu pelipisnya terluka," kata Yusuf kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).

Yusuf memastikan Istana akan memberikan bantuan ke masyarakat yang menjadi korban tersebut. Istana akan menanggung biaya pengobatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk masyarakat yang dilarikan ke RS akan diberikan bantuan pengobatan dan sembako," ujarnya.

Duduk Kronologi

ADVERTISEMENT

Yusuf menjelaskan kronologi kericuhan tersebut. Ia menyebut Istana menyiapkan 3.000 paket sembako untuk masyarakat terpilih yang datang ke open house Jokowi.

"Istana menyiapkan sebanyak 3.300 paket sembako. Diberikan secara selektif kepada masyarakat yang dinilai sangat membutuhkan," kata Yusuf.

Yusuf mengatakan masyarakat terpilih itu baru bisa mengambil sembako setelah halalbihalal dengan Jokowi. Yusuf menekankan sembako hanya dibagikan kepada masyarakat kurang mampu. Menurutnya, tidak semua masyarakat yang hadir di open house kurang mampu.

"Mekanismenya adalah setelah masyarakat halalbihalal dengan Bapak Presiden dan Ibu Negara, disiapkan pintu keluar melalui pintu samping Istana Negara ke arah Setneg (Gedung Utama), kemudian akan melewati tenda sembak. Warga yang dipandang membutuhkan akan langsung diberikan sembako. Jadi tidak semua masyarakat diberikan karena banyak juga masyarakat mampu yang ikut open house," ujarnya.

Yusuf mengatakan kericuhan terjadi karena masyarakat berebut sembako. Keributan terjadi antara masyarakat yang sudah selesai halalbihalal dan masyarakat yang baru masuk atau belum halalbihalal.

"Kejadian kemarin masyarakat berebut sembako, antara masyarakat yang telah selesai halal bihalal dengan masyarakat yang baru masuk, mereka mencoba masuk melalui pintu keluarnya masyarakat," kata Yusuf.

"Masyarakat yang sangat banyak tersebut berebut sembako dan makanan di tenda sembako padahal belum halalbihalal," ujarnya.

(eva/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads