Cerita Warga Baru Mudik H-5 Naik Bus karena Tak Dapat Cuti Kerja

Cerita Warga Baru Mudik H-5 Naik Bus karena Tak Dapat Cuti Kerja

Ammar Rezqianto, Astrid Meishella - detikNews
Jumat, 05 Apr 2024 17:12 WIB
Terminal bus Kampung Rambutan dan Pasar Rebo mulai ramai pemudik. (Ammar/detikcom)
Foto: Terminal bayangan Pasar Rebo mulai ramai pemudik. (Shella/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah terminal bus mulai ramai pemudik. Beberapa warga baru berangkat mudik pada H-5 lebaran karena baru mendapat libur.

Seperti yang dialami Antok (47), pemudik tujuan Surabaya ini tak bisa mengajukan cuti lantaran tuntutan pekerjaan. Dia mengatakan pekerjaannya tak bisa ditinggal sehingga baru bisa mudik hari ini menggunakan bus.

"Mudik ke Surabaya. Pekerjaan saya sudah selesai jadi udah bisa balik gitu. Nggak bisa cuti karena ada kerjaan akhir bulan yang harus dikerjain, urgent nggak bisa dikerjain jarak jauh," kata Antok, kepada wartawan, di Terminal Bayangan Pasar Rebo, Jumat (5/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antok mengatakan mudik tahun ini ingin bertemu dengan anak dan istri. Dia berencana kembali ke Jakarta pada 16 April.

"Di kampung sampai Minggu. Ketemu keluarga saudara semua, anak, istri di sana," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Antok mengatakan tidak ada persiapan khusus mudik, termasuk menukar uang baru untuk THR. Dia mengatakan memiliki saudara yang bekerja di bank untuk penukaran uang, sehingga tak perlu bawa dari Jakarta.

Hal serupa juga dirasakan oleh Nadia (22). Dia mudik H-5 lebaran karena baru mendapat jatah libur.

"Persiapan mudik nggak ada sih, dadakan juga dan kebetulan dapat liburnya panjang jadi ya sudah pulang," kata Nadia.

Walau tak ada persiapan khusus, Nadia sudah menyiapkan THR untuk para saudara. Dia juga belum memastikan kapan akan kembali ke Jakarta.

"Baru ini sih mbak mudik, pertama kali ngerantau terus mudik. Kalau THR Ada sih mbak nyiapin sekitar 20-50 amplop," ujarnya.

Pemudik di Terminal Kampung Rambutan

Sementara itu, suasana arus mudik di Terminal Kampung Rambutan juga mulai ramai. Terlihat beragam bus dengan tujuan berbeda keluar masuk terminal.

Jumlah pemudik di Terminal Kampung Rambutan diprediksi meningkat sore ini. Terminal Kampung Rambutan diketahui melayani pemudik dengan kota tujuan di Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, dan Sumatera.

Terminal bus Kampung Rambutan dan Pasar Rebo mulai ramai pemudik. (Ammar/detikcom)Foto: Terminal bus Kampung Rambutan. (Ammar/detikcom)

Tiket bus bisa dibeli calon pemudik lewat loket, pembelian online, dan pembelian langsung di dalam bus. Per sore ini, area tunggu sudah dipenuhi pemudik yang menanti keberangkatan. Ruang tunggu keberangkatan arah Pulau Sumatera lebih ramai dibanding tujuan Pulau Jawa.

Putra (23) dan Bayu (22) merupakan pemudik dengan kota tujuan Palembang. Mereka sudah menunggu bus sejak pagi hari.

"Sudah dari jam 8 pagi kita. Nungguin bus, soalnya kemarin sudah beli tiket online kan, dibilangnya berangkat jam 10 WIB. Sampai sekarang belum nampak," kata Putra.

Putra dan Bayu mudik hari ini karena baru mendapat libur kerja. Mereka mengaku selalu mudik ke Palembang pada kesempatan lebaran.

"Karena kita baru dapat libur hari ini. Pengennya sih kemarin-kemarin kalau bisa karena kan sudah tanggal sekarang di tolnya macet, tapi baru dapat libur sekarang," jelas Putra.

Dia menambahkan, harga tiket bus saat mudik lebaran melonjak tinggi. Dia membayar tiket dengan harga dua kali lipat.

"Naik dua kali lipat harganya. Biasanya kita per orang tiket 250 ribu kalau bulan biasa. Kemarin kita beli tiketnya bayar 550 ribu per orang," tambahnya.

Sementara itu, Jubaedah (56) yang akan mudik ke Pangandaran mengalami nasib serupa. Dia baru pulang kampung setelah diperbolehkan libur bekerja.

"Saya baru dapat liburnya dari pabrik kemarin. Libur kemarin saya siap-siap deh, jadinya baru berangkat sekarang. Saya juga ada beberapa saudara juga sama baru dapat libur jadi baru berangkat," kata Jubaedah.

Jubaedah mengatakan harga tiket bus ke Pangandaran naik hampir dua kali lipat. Meski demikian, harga tiket lebih mahal tak mengurungkan niatnya mudik demi bertemu keluarga.

"Lumayan naiknya. Biasanya saya beli itu Rp 100 ribuan lah sampai Rp 150 ribuan. Sekarang tadi saya beli diminta Rp 250 ribuan. Lebih mahal sih, tapi ya karena lagi mudik juga kali ya. Sayang aja sebenarnya, tapi ya buat ketemu keluarga," jelasnya.

(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads