Curhat Warga Tanjung Barat Sebab Banjir Kian Parah Gegara Proyek Polder

Curhat Warga Tanjung Barat Sebab Banjir Kian Parah Gegara Proyek Polder

Tina Susilawati - detikNews
Minggu, 31 Mar 2024 03:33 WIB
Proyek polder di Jalan Nangka Raya, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dikeluhkan warga karena molor dari target. Warga menilai pengerjaan proyek lambat, tak kunjung usai.
Polder Tanjung Barat (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Sembari menunggu rampungnya proyek polder anti-banjir di lingkungannya, ada warga Tanjung Barat mencurahkan isi hati (curhat). Janji pemerintah, polder bakal selesai bulan depan.

Di lokasi dekat proyek polder, Jl Nangka Raya, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2024) siang, ada Ketua RW 05 bernama Syaifudin (60) yang menceritakan bahwa belakangan ini lingkungannya malah banjir. Padahal, polder ini sejatinya dibuat untuk menanggulangi banjir.

"Jadi ini tuh polder output-nya yang di TB Simatupang itu masih belum beres, sekitar 20 meteran lagi ke Sungai Ciliwung. Jadi memang kemarin karena air memang belum bisa keluar kan. Terjadilah di sini, berbalik air sehingga menyebabkan banjir yang sampai sekitar 1 meter kemarin," tutur Syaifudin (60).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut air yang seharusnya langsung mengalir ke Sungai Ciliwung tertahan dan akhirnya menggenangi wilayah warga Tanjung Barat. "Karena kan logikanya air tertahan, teorinya dia mesti ke sana dulu, berputar. Tapi di sini sudah ada hambatan, keluarlah dari sini. Muntahlah dari sini," tambahnya.

Banjir genangin RW 05, Tanjung Barat, Jakarta Selatan (Jaksel)Banjir genangin RW 05, Tanjung Barat, Jakarta Selatan (Jaksel) Foto: dok. Syaifudin

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, berharap pejabat Dinas Sumber Day Air (SDA) Jakarta segera datang melihat langsung kondisi lingkungan ini. Dia ingin para pejabat mengerti apa yang dirasakan warga. Polder ini seharusnya rampung Desember 2023 sesuai janji sebelumnya, tapi kemudian molor menjadi ditargetkan selesai April 2024.

ADVERTISEMENT

"Keluhan warga sudah sering disampaikan juga kepada proyeknya, tapi tidak ada tanggapan," ujarnya.

"Alangkah baiknya apabila Kepala Sudin SDA ini meninjau langsung ke lapangan dan bertatap muka dengan lurah dan ketua RW/RT terdampak," tutupnya.

Lihat juga Video 'Banjir Bandang Terjang Palopo Imbas Air Sungai Meluap':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman selanjutnya, pedagang yang sempat tutup warung setengah tahun:

Pedagang sempat tutup warung setengah tahun

Arofah (29), penjual Soto daging yang harus rela menutup warungnya setengah tahun lamanya sebab adanya proyek pengerjaan polder Tanjung Barat. Akibatnya, pemasukannya yang didapat pun hanya setengah dari biasanya.

"Setengah tahun warung udah tutup aja udah berkurang banget (pemasukan). Setengah tahun kan kemarin pas proyek kemarin yang polder katanya kan Desember cuma kan ngaret ke Maret. Jadi setengah tahun ditutup itu kerasa banget setengahnya pemasukan," ucap Arofah ditemui di Jl Nangka Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2024).

Musim hujan ini, lingkungan menjadi rentan genangan. Polder yang sedianya dibangun untuk menanggulangi banjir itu belum selesai dibangun. Banjir datang.

"Iya kemarin banjir dari azan ashar sampai surutnya mau magrib. Banjir sampai jam 17.00 WIB itu masih banjir," katanya.

Arofah berdagang di sekitar proyek polder kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jaksel. (Tina Susilawati/detikcom)Arofah berdagang di sekitar proyek polder kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jaksel. (Tina Susilawati/detikcom)

Banjir itu pun menggenangi warungnya yang berada tepat di pinggir jalan. "(Banjir) Tinggi masuk ke dalam soalnya kan ini kiriman dari kali langsung ke sini jadi nggak surut-surut. Biasanya sih ini cepat surut tapi ini kena dikirim dari kali itu jadi nggak surut-surut sampai habis magrib," ujarnya.

Ia lalu bercerita bagaimana banjir melanda saat jam ramai pelanggan tiba. Arofah yang biasanya sudah melayani pelanggan sejak sore hari untuk menu berbuka puasa kini baru dapat pelanggan setelah azan magrib berkumandang.

"Iya pas jam ramai itu. Ngefek banget kita nggak kebagian lah baru ada yang beli itu pas habis magribhan. Biasanya ashar itu udah jam ramai udah ribet, karena banjir kemarin jadinya abis magrib baru mulai ngelayanin," katanya.

Lihat juga Video 'Banjir Bandang Terjang Palopo Imbas Air Sungai Meluap':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads