Seorang ibu inisial M (82) dan anak perempuannya inisial P (61) ditemukan meninggal dunia, dan jenazahnya sudah membusuk di rumahnya di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Ketua RT setempat, Kumayanah, mengatakan kedua jenazah ditemukan dari kecurigaan asisten rumah tangga (ART) mantan suami P yang mengetok pintu rumah korban tapi tak ada respons.
"Awalnya pembantunya yang dari Sawangan, Depok, datanglah ke rumahnya, biasanya kalau libur itu datang mau bersih-bersih, diketok-ketok dari 07.30 WIB itu nggak ada yang buka. Warga kiri-kanan minta 'ini ke mana nih Mbak Endang (P)'. Ngetok-ngetok juga tuh sampai siang juga nggak ada yang buka. Datanglah ke rumah (saya), tanya, 'Bu Endang ke mana ya, Bu RT?' jam 11.00 WIB-an ke rumah," kata Kumayanah kepada wartawan di kediaman M dan P, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2024).
Kumayanah mengatakan ART itu lalu menghubungi anak P dan memberitahukan P dan M tak merespons. Kemudian, anak P mendatangi lokasi dan mencoba membuka paksa pintu rumah tersebut yang dalam kondisi terkunci dari dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya dia (ART) balik lagi, anaknya yang Febri datang sama suaminya ke rumah (saya), 'Tante boleh nggak kalau saya dobrak' katanya, 'boleh aja, nggak apa-apa, yuk saya temenin'. Saya manggil kader saya 1 buat nemenin buat saksi, kondisinya mau salat Jumat," ujarnya.
Dia sempat meminta tolong tukang rongsokan untuk mendobrak pintu rumah M dan P. Kemudian, dia menghubungi petugas pemadam kebakaran (damkar) dan kepolisian saat mengetahui P dalam posisi menyandar di pintu ruang tengah rumah tersebut.
"Kebetulan saya ada tukang rongsokan, 'Pak... pak... tolong dong bukain pintu keluarga saya, dia ada di dalam kayaknya, kekunci, kita manggil-manggil nggak ada yang angkat'. Ya udah akhirnya ditolongin sama tukang rongsokan. Udah dibuka, mau keluar itu pintu yang di depan yang pertama, pas pintu yang kedua, 'Pak ini minta tolong lagi yang ini', (tukang rongsokan bilang) 'wah, nggak berani Bu saya lihat ada orang yang lagi ini (nyandar) di pintu' tukang rongsokannya pergi," ujar Kumayanah.
"Saya langsung inisiatif panggil damkar. Damkar datang kira-kira setengah jam kemudian, dibuka, nggak berani juga damkar, harus didampingi sama polisi karena kita salat Jumat, jadi agak terkendala sama salat Jumat. Jam 13.00 WIB lebih baru polisi dari polsek datang," imbuhnya.
Dia mengatakan P ditemukan dalam kondisi menyandar di pintu ruang tengah rumah tersebut. Sementara itu, M ditemukan tergeletak di lantai di depan P.
"Senderan Bu Endang-nya (P) senderan, kalau ibunya (M) di bawah kakinya Bu Endang, di lantai," ujarnya.
Dia mengatakan proses evakuasi jenazah sempat terkendala waktu lantaran berbarengan dengan pelaksanaan salat Jumat. Dia mengatakan jenazah bisa dievakuasi sekitar pukul 14.30 WIB.
"Tapi karena berhubung itu sudah dua mayat, jadi mau dievakuasinya, telepon dulu ya dengan reserse atau apa dari polres, baru di TKP kita di iniin semuanya baru bisa dibongkar gitu kira-kira 14.30 WIB itu baru jenazah diangkat ke mobil jenazah untuk diautopsi di RS Fatmawati," ujarnya.
Kumayanah mengatakan tetangga tak curiga meski M dan P diduga sudah meninggal berhari-hari lantaran tak mencium bau tak sedap dari rumah korban. Dia mengatakan bau tak sedap baru tercium saat pintu rumah korban dibongkar paksa.
Simak juga Video: Sederet Fakta Banjir Bandang Tewaskan Ibu-Anak di Pekalongan