Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat (Sudin SDA Jakbar) masih meneliti penyebab banjir yang terjadi di Tegal Alur, Kalideres. Mereka berupaya mencari solusi atas banjir yang terjadi berhari-hari pada pekan lalu.
"Jadi sedang dipikirkan untuk mengatasinya. Masih diteliti pihak SDA untuk nanti akan dilaporkan ke kita," kata Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Barat, Indra Patrianto, dilansir Antara, Kamis (28/3/2024).
Dia membenarkan Penjabat Gubernur (Pj) DKI, Heru Budi Hartono, sebelumnya memberikan tantangan kepada Pemerintah Kota Jakarta Barat untuk dapat menyelesaikan persoalan banjir di Tegal Alur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin Pak Penjabat hadir di sini. Beliau memberikan tantangan supaya kita bisa selesaikan," tutur Indra.
Mengenai meluapnya Kali Semongol yang menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah tersebut, Indra menyebut pihaknya juga sedang mempertimbangkan perlakukan yang tepat terhadap permukiman warga di bantaran Kali Semongol.
"Jadi harus ada timbal balik warga dengan kita. Karena di bantaran itu kan ada rumah-rumah warga. Jadi bagaimana caranya nanti warga tidak banjir, cuma bantaran juga bisa diselesaikan dengan dana yang tersedia," kata Indra.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengevaluasi tidak adanya dinding penahan (sheetpile) di Kali Semongol dan belum adanya konstruksi Waduk Kamal Muara.
"Untuk sementara penanganan banjir di wilayah Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, termasuk banjir yang dialami warga Tegal Alur, diakibatkan belum adanya sheetpile Kali Semongol dan belum terbangunnya konstruksi Waduk Kamal Muara," kata Uus pada Senin (25/3).
Lihat Video 'Pilu Korban Banjir Tegal Alur Mengungsi di Rusun: 1 Kotak Nasi untuk 1 Keluarga':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Banjir 3 Hari di Tegal Alur
Sebagaimana diketahui, dalam tiga hari terakhir ini banjir melanda Tegal Alur sejak Jumat (22/3) dan baru surut pada Minggu (24/3).
Titik banjir di Tegal Alur terakhir berlokasi di Jalan Lingkungan III RT 15 RW 03. Banjir terjadi karena Kali Semongol yang berada di dekat permukiman meluap.
Kali itu berdempetan dengan permukiman warga, tepatnya di sebelah timur. Ketika turun hujan deras, Kali Semongol berpotensi meluap sehingga air mengalir ke permukiman warga.
Warga sudah mulai membersihkan rumah dari sisa banjir sejak Minggu (24/3). Warga menyebut Tegal Alur menjadi lokasi langganan banjir sejak awal 2000-an.
Warga menyebut banjir terbesar di Tegal Alur terjadi pada 2007 dan 2020 yang tingginya mencapai 1-2 meter.
Lihat Video 'Pilu Korban Banjir Tegal Alur Mengungsi di Rusun: 1 Kotak Nasi untuk 1 Keluarga':