Banjir Tegal Alur Berhari-hari Berujung Permintaan Maaf Heru Budi

Banjir Tegal Alur Berhari-hari Berujung Permintaan Maaf Heru Budi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 25 Mar 2024 21:41 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Rumondang/detikcom)
Foto: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Rumondang/detikcom)
Jakarta -

Banjir di Tegal Alur, Jakarta Barat (Jakbar), baru surut usai menggenangi pemukiman warga selama tiga hari. Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akhirnya meminta maaf.

Diketahui, banjir melanda sejak Jumat (22/3/2024) pukul 13.00 WIB. Banjir hingga Sabtu (23/3) masih menggenang di 8 RT dengan tinggi air 30 cm sampai 60 cm.

Banjir sejak Sabtu (23/3) pagi itu tak kunjung surut hingga tadi malam. Berdasarkan pantauan di lokasi pukul 19.00 WIB, Minggu (24/03), banjir masih tersisa di satu titik yakni di Jalan Lingkungan III RT 15 RW 03.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BPBD DKI per Minggu (24/3) pukul 11.00 WIB, banjir di Jakarta tersisa di kawasan Tegal Alur. Ketinggian banjir 30 cm.

Ucapan maaf disampaikan Heru Budi saat membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 Kota Administrasi Jakarta Barat untuk membahas Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2025 di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Barat, Senin (25/3). Permintaan itu menyikapi kejadian banjir yang melanda Tegal Alur, Jakarta Barat lebih dari 24 jam.

ADVERTISEMENT

"Secepatnya, kami akan melakukan penurapan demi menanggulangi banjir," kata Heru Budi seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Heru juga meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak banjir akibat luapan Kali Semonggol. Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu mengatakan penanganan banjir bukan hal mudah.

"Kami akui tidak mudah, melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, penanggulangan banjir akan kita mulai dari laut, artinya dari bagian utara Jakarta. Di utara, kita bangun waduk dan embung yang langsung kita turap, terus masuk ke wilayah Jakarta Barat. Kita akan gunakan musim kemarau untuk berbenah. Sehingga, mudah-mudahan tahun depan semuanya bisa teratasi," ujarnya.

Warga Minta Kali Semongol Dikeruk

Banjir di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar) terjadi lebih dari 2 hari. Warga berharap Kali Semongol dikeruk lebih dalam agar aliran air di sungai lebih baik.

Sekretaris RT 15 RW 3 Tegal Alur Chomidah mengatakan Kali Semongol saat ini terbilang masih dangkal. Jika air meluap dari sungai, permukiman warga akan terdampak banjir.

"Kalau sampai surut beberapa jam setelah banjir kayaknya nggak mungkin. Karena kalinya masih dangkal. Kalau mungkin tanahnya dikeruk lebih dalam bisa jadi lebih cepat," ujar Chomidah kepada detikcom, Senin (25/3).

Chomidah menjelaskan, beberapa upaya untuk mengantisipasi banjir di Tegal Alur sudah dilakukan, misalnya sosialisasi soal jangan buang sampah sembarangan.

"Masih banyak warga yang buang sampah sembarangan karena enak bisa langsung buang. Sudah ada edukasi tentang jangan buang sampah sembarangan, tapi namanya warga susah. Akibatnya jadi banjir lagi," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

Warga Tak Kaget

Banjir di Tegal Alur, Jakarta Barat berlangsung selama tiga hari. Sebelumnya, kawasan itu pernah mengalami banjir selama satu sampai dua pekan. Kata warga, ada perubahan yang dirintis sekitar tiga tahun lalu.

Sekretaris RT 15 RW 3, Tegal Alur, Chomidah mengatakan, banjir di lingkungannya memang biasa melanda jika hujan turun berlangsung sekitar satu sampai dua jam. Namun banjir pernah lebih parah pada tiga tahun lalu.

"Jadi dua atau tiga hari banjir di sini terbilang cepat," kata Chomidah saat ditemui detikcom, Senin (25/3).

Dia menjelaskan situasi banjir besar dengan kurun waktu yang lama disebabkan resapan air buruk. Belum lagi air dari Kali Semongol yang bersanding dengan permukiman warga kerap meluap jika hujan berjam-jam.

Kini sudah ada waduk di sekitar lingkungan ini. Waduk berfungsi untuk menampung air. Letaknya berada di seberang permukiman warga atau di antara permukiman dan Rusun Lokbin.

"Waduk itu dibuat tiga tahun lalu. Sejak saat itu banjir jadi lebih cepat surut dibandingkan sebelum ada waduk. Kalau pas sebelum ada waduk ini, banjir bisa sampai seminggu dua minggu," ungkapnya.

Warga Ngeluh Lumpur

Banjir di Kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat (Jakbar), telah surut setelah menggenang selama dua hari. Kini, warga mengeluhkan sisa lumpur dan sampah yang menumpuk.

Pantauan detikcom pada Senin (25/3) Jalan Lingkungan III RT 15 RW 03, Tegal Alur, Jakarta Barat, yang pada Minggu (24/3) masih banjir kini hanya menyisakan lumpur. Sejak pagi, warga sudah membersihkan halaman rumah dan jalanan yang dipenuhi lumpur.

"Kalau mulai beberes sudah sejak sore kemarin. Karena air sudah mulai surut. Pagi tadi mulai bersihkan lumpur yang ngendap aja," kata seorang warga, Heri (35), saat ditemui detikcom.

Lumpur yang mengendap di jalan tampak sudah berkurang. Namun di beberapa titik masih terdapat endapan lumpur yang cukup banyak.

Lumpur masih mengendap di medan jalan yang cekung. Kondisi itu membuat lumpur sulit dibersihkan.

Heri menyebut warga cukup kelelahan membersihkan lumpur. Selain lumpur, mereka harus membersihkan sampah sisa banjir.

"Lumpur ada yang sampai masuk ke dalam rumah. Belum lagi kalau jalan itu nggak ada jalan aliran air, susah buat bersihkan lumpurnya, jadi harus diangkut bukan lagi didorong-dorong," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads