Cerita Perjuangan 11 Tenaga Medis WNI hingga Sampai di Jalur Gaza

Devi Puspitasari - detikNews
Selasa, 19 Mar 2024 19:54 WIB
Sebanyak 11 tenaga medis warga negara Indonesia (WNI) kini berhasil tiba di Gaza berkat kolaborasi MER-C dan WHO (Devi/detikcom)
Jakarta -

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirim sebanyak 11 tenaga medis warga negara Indonesia (WNI) ke Jalur Gaza. Dengan kolaborasi bersama World Health Generation (WHO), Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menceritakan perjuangan mereka sampai di Rafah, Jalur Gaza, Palestina.

"Kami berupaya segenap tenaga untuk bisa mengirimkan medis ke Gaza jadi upaya-upaya yang dilakukan bekerja sama dengan semua pihak tapi sejak dulu belum ada kabar gembira untuk hal ini," Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad kepada wartawan di kantornya, Selasa (19/3).

Karena tak ada kabar baik untuk dapat mengirim Tim Medis, MER-C terus berupaya bisa masuk ke Jalur Gaza. Tentunya dengan cara-cara yang diplomatis, administratif, dan bisa diterima oleh semua pihak hingga bisa membantu para korban warga Gaza.

"Maka sebab itu kami berkolaborasi dengan WHO jadi MER-C bersama dengan WHO di bawah EMT itu beberapa negara secara bersama kita menuju ke Gaza Palestina," tuturnya.

Sarbini mengatakan dengan kolaborasi bersama WHO, Tim Medis bersama WHO berupaya menggunakan berbagai jalur untuk dapat sampai di Jalur Gaza.

"Bersama WHO adalah yang sangat tepat sehingga kita tidak lama menunggu di Kairo. Kemudian kita berkoordinasi dengan WHO rombongan kita masuk ke Gaza pada hari Senin jam 17.15 waktu Gaza atau jam 22.15 (WIB)," tuturnya.

Dia mengatakan dari 11 orang relawan MER-C yang telah sampai di Jalur Gaza yakni tim dokter, perawat bedah ditambah 11 orang relawan yang sudah berada di sana. Total 13 relawan MER-C sudah berada di Gaza.

"Berarti ada 13 relawan MER-C yang hari ini stay disana dan mereka bekerja minimal selama 2 minggu maksimal 1 bulan dan nanti ada etape. Kita mengusahakan mengupayakan etape-etape selanjutnya dan kami tidak mau ini berhenti selama ada relawan kita di sana," jelasnya.

Sarbini mengajak dengan sungguh-sungguh kepada semua elemen kesehatan apakah itu Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perawat Nasional Indonesia (PNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), lembaga-lembaga rumah sakit, dan pemerintah. Untuk, secara bersama berkonsorsium atau membawa koalisi besar untuk secara beretape, berkelanjutan Indonesia bisa mengirim tim medis ke Gaza.

"Teman-teman sekarang berada di Rafah di Gaza Selatan karena Gaza Tengah tidak aman dan kami tidak diberi akses untuk ke Gaza Tengah maupun utara. Secara bersama kita menangani krisis tenaga kesehatan dan krisis RS yang ada di Gaza," tutupnya.




(azh/azh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork