Polisi: Sekeluarga Lompat di Jakut Punya Bisnis Kapal, Bangkrut Saat COVID

Tina Susilawati - detikNews
Senin, 18 Mar 2024 17:39 WIB
Kapolres Jakut Kombes Gidion Arif Setyawan (Tina/detikcom)
Jakarta -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Polisi mengungkap latar belakang sekeluarga yang tewas setelah lompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara. Polisi menyebutkan sekeluarga tersebut memiliki bisnis kapal, tapi bangkrut saat pandemi COVID-19.

"Dulu yang bersangkutan ini punya kapal ikan, saya kurang paham pemilik atau apanya. Tapi pas COVID usahanya ini bangkrut," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Siagian kepada wartawan di kantornya, Senin (18/3/2024).

Perekonomian sekeluarga tersebut mulai kacau saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

"Di situlah mulai yang bersangkutan ekonominya mulai kacau. Usaha nangkap-nangkap ikan," imbuhnya.

Saat ditanya terkait rumor sekeluarga tersebut terlilit utang pinjaman online (pinjol), Hady belum bisa memastikannya.

"Itu belum bisa saya jawab, pinjolnya pinjol apa. Handphone-nya aja nggak bisa dibuka," katanya.

Komunikasi Terakhir dengan Sopir Taksi Online

Polisi memeriksa sejumlah saksi terkait kasus empat orang sekeluarga yang lompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara. Salah satunya driver ojek online (ojol) yang sempat mengantar sekeluarga itu ke apartemen.

"Itu terakhir dia pakai ojol bahkan komunikasi terakhir dengan ojol sangat natural. Tidak ada kecemasan," ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin, (18/3).

Gidion juga menyebut keluarga itu sempat menginap 1 malam di apartemen.

"Tinggal di apartemen selama 1 malam," ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Jakarta Utara, AKBP Hady Siagian, menjelaskan komunikasi yang terjadi di antara sekeluarga dengan ojol. Ia menyebut tak ada indikasi sekeluarga itu akan melakukan bunuh diri.

"Itu ke sini ya ke sini gitu loh arah tujuan biasa. Patokan map. Maksudnya nggak ada bahasa yang menunjukkan dia kalau mau bunuh diri gitu," jelas Hady.

"Bahasanya cuman 'antar saya ke sini, antar saya ke apartemen ini'," tambahnya.

Simak Video: Ini yang Bikin Polisi Sulit Ungkap Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen






(mea/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork