Atap bangunan SMA di Ciampea, Kabupaten Bogor, ambruk ketika jam istirahat dan melukai sejumlah siswa. Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah 1 Jabar Abur Mustikowamto mengatakan bangunan tersebut terakhir dilakukan rehabilitasi tahun 2018.
"Kalau dilihat dari bangunan kan ini rehab tahun 2018, mungkin ya harusnya sudah direhab kembali," kata Abur kepada wartawan di lokasi SMA ambruk, Kamis (14/3/2024).
Abur menyebutkan SMA Negeri 1 Ciampea sempat dikunjungi tim verifikasi dari PUPR dan direkomendasi untuk direnovasi. Beberapa bagian bangunan disebut sudah rapuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekolah ini adalah sekolah yang termasuk sudah didatangi tim verifikasi PUPR, dan beberapa memang harus direhab karena kondisi rapuh," kata Abur.
"Setiap sekolah dalam durasi 5 tahun sekali kita memang selalu cek dan ricek. Khawatirnya akan terjadi sesuatu yang mungkin, seperti hujan lebat, angin kencang, dan sebagainya," imbuhnya.
Sebelumnya, atap bangunan SMA di Ciampea Kabupaten Bogor ambruk. Peristiwa itu terjadi di jam istirahat saat sebagian siswa sedang berada di dalam kelas. Atap ambruk saat sedang tidak terjadi hujan.
"Ya jadi sedang ada istirahat karena sedang pada puasa, biasanya kan kalau anak-anak kalau istirahat supaya tidak capek daripada keluyuran lebih baik di kelas, jadi mungkin ketika siswa siswa itu berada di satu titik kumpul dan itu terjadi (atap ambruk)," kata Abur.
BPBD Kabupaten Bogor melaporkan sebanyak delapan siswa mengalami luka akibat kejadian tersebut. Para korban luka jalani perawatan secara medis dan nonmedis.
"Yang luka delapan orang, merupakan siswa di kelas atas nama di atas dan semua korban sudah di bawa ke pusat kesehatan wilayah Ciampea, 4 korban luka di bawa ke RSUD Lewiliang, dan 4 lainnya di bawa ke tukang urut di wilayah sekolahan," kata Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaludin dihubungi terpisah.
(sol/idn)