Atap SMA di Ciampea, Kabupaten Bogor, ambruk dan menimpa siswa. Peristiwa itu terjadi pada jam istirahat saat sebagian siswa sedang berada di dalam kelas.
"Ya, jadi sedang ada istirahat, karena sedang pada puasa, biasanya kan, kalau anak-anak kalau istirahat, supaya tidak capek, daripada keluyuran, lebih baik di kelas. Jadi mungkin ketika siswa siswa itu berada di satu titik kumpul dan itu terjadi (atap ambruk)," kata Ketua Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah I Jawa Barat, Abur Mustikowanto, kepada wartawan, Kamis (14/3/2024).
"Pada saat kejadian tidak hujan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abur menyebutkan sejumlah siswa mengalami luka dan mendapat perawatan secara medis dan nonmedis. Mereka terluka di tangan dan punggung hingga terkilir akibat tertimpa reruntuhan.
"Alhamdulillah penanggulangannya ini insyaallah, dari sisi korban ya, pertama inisiatif dari sekolah sudah berlangsung, yang terpenting siswa sudah diamankan, dalam artian sudah ditangani," kata Abur.
Abur berharap tahapan penanganan terus berjalan agar proses kegiatan belajar mengajar segera dilanjutkan.
"Pertama penyelesaian terhadap siswanya dulu, kalau ini sudah selesai, upayakan bagaimana seterusnya supaya terjadi proses pembelajaran. Apalagi sekarang itu sedang ada program SmartPren atau program pesantren yang ada di sekolah," kata Abur.
8 Siswa Terluka
Diberitakan sebelumnya, atap bangunan sekolah menengah atas (SMA) di Ciampea, Kabupaten Bogor, ambruk. Delapan siswa dilaporkan terluka akibat kejadian tersebut.
"Betul, infonya betul ada sekolah yang ambruk, detailnya menyusul, anggota sedang cek lokasi," kata Kapolsek Ciampea Kompol Suminto saat dihubungi, Rabu (14/3/2024).
Peristiwa ini terjadi pada pagi tadi. Dari total delapan korban, empat orang dibawa ke RSUD Leuwiliang dan empat korban lainnya dibawa ke spesialis patah tulang.
"Yang luka delapan orang, merupakan siswa di kelas atas nama di atas dan semua korban sudah dibawa ke pusat kesehatan wilayah Ciampea. Empat korban luka dibawa ke RSUD Leuwiliang dan empat lainnya di bawa ke tukang urut di wilayah sekolahan," kata Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaludin dihubungi terpisah.
"Iya, (luka akibat) tertimpa reruntuhan," imbuhnya.