Bantah Isu Diskriminasi BPJS Kesehatan, Natalia: Pelayanannya Sangat Jelas

Bantah Isu Diskriminasi BPJS Kesehatan, Natalia: Pelayanannya Sangat Jelas

Hana Nushratu Uzma - detikNews
Kamis, 14 Mar 2024 14:26 WIB
BPJS Kesehatan
Foto: Dok. BPJS Kesehatan
Jakarta - Natalia (35) yang saat ini terdaftar pada segmen peserta bukan penerima upah (PBPU) kelas dua mengakui tidak ada diskriminasi yang pernah ia dapatkan selama berobat dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Meski banyak stigma terkait pelayanan pasien sebagai peserta JKN, Natalia mengaku merasakan manfaatnya yang justru tidak pernah mengalami hal negatif sekalipun, baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun rumah sakit rujukan sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

"Tidak bisa kita pungkiri, kalau banyak sekali stigma buruk yang simpang siur di luar sana terkait pelayanan BPJS Kesehatan. Namun, saya dan keluarga yang aktif menggunakan Program JKN pun tidak pernah merasakannya," ujar Natalia, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/3/2024).

"Mungkin, contoh halnya adalah fasilitas kesehatan (faskes) di daerah asal saya, Kota Medan, memang logat daerah saja yang terkesan keras. Padahal, mereka melayani dengan sepenuh hati, penuh sabar untuk setiap keluhan pasien, dan alur pelayanannya juga sangat jelas," sambungnya.

Natalia menambahkan dirinya juga tidak perlu mengalami kendala dalam proses administrasi, karena para petugas memberikan informasi kepada tiap peserta JKN dengan sangat jelas. Sempat mengalami pindah faskes dari daerah asal ke Kota Singkawang, Natalia juga tidak merasakan perbedaan pelayanan yang diberikan. Semuanya dirasa setara.

Menurutnya, tidak ada diskriminasi yang dirasakan. Apalagi, orang tua Natalia yang sudah terpaut lanjut usia juga dilayani sebagaimana pasien prioritas mendapatkan layanan yang seharusnya.

Alur pelayanan yang ada juga tidak berbelit, sehingga sangat efisien dalam waktu tunggu. Ditambah lagi, antrean dokter bisa diambil secara online, sehingga tidak perlu menunggu lama di faskes dan merasakan tumpukan antrean.

"Jangan termakan oleh asumsi orang lain yang justru mungkin belum pernah mendapatkan pengalaman langsung dalam Program JKN. Memang informasi dari mulut ke mulut itu lebih cepat sampainya," kata Natalia.

"Namun, akan lebih baik jika disaring terlebih dahulu dan diambil informasi yang penting saja. Sisanya, biarkan mereka berbicara tentang pengalaman mereka sendiri," cetusnya.

Menurut Natalia, sangat disayangkan untuk masyarakat lain yang belum merasakan manfaat dalam Program JKN. Karena, sebagai ibu rumah tangga, Natalia percaya akan manfaat dari Program JKN. Natalia sendiri sudah merasakan manfaatnya tanpa perlu mendengar opini negatif masyarakat lain yang bahkan tidak pernah dirasakan oleh ia dan keluarga.

Pelayanan saat ia datang sebelumnya ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Singkawang juga memuaskan. Ia merasakan pelayanan dari Duta BPJS Kesehatan Singkawang yang ramah, sopan, dan sangat responsif.

Hal ini dianggap Natalia sebagai salah satu hal yang penting untuk mendapatkan pelayanan dengan rasa nyaman kepada para peserta JKN. Ia juga menjelaskan dirinya tidak pernah mengeluarkan biaya untuk iuran tambahan baik di kantor cabang maupun di faskes.

Natalia menyebut sudah banyak jenis pengobatan yang ia manfaatkan melalui Program JKN ini. Misalnya, kondisi darurat seperti saat anaknya mengalami demam tinggi sehingga harus segera dibawa berobat ke rumah sakit.

"Tidak ada satu pun rasa tidak nyaman selama proses berobat itu. Menurut saya, lebih baik segera daftarkan Program JKN sebagai jaminan kesehatan karena kita tidak ada yang tahu kapan musibah itu akan datang," kata Natalia.

"Penting untuk menjaga kesehatan masing-masing diri kita, namun lebih penting lagi untuk memiliki jaminan kesehatan yang terpercaya seperti Program JKN. Manfaat yang diberikan pemerintah ini semata-mata untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat, tidak mungkin ditujukan untuk merugikan satu pihak pun," pungkasnya. (akn/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads