Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Laksamana Muda (Laksda) Retiono Kunto menceritakan panasnya suasana perang militer Israel dengan organisasi sayap bersenjata Palestina, Hamas. Dia mengatakan kondisi tersebut berdampak pada pasukan TNI yang menjalankan misi perdamaian PBB di Lebanon.
"Jadi ketegangan itu juga memang berdampak dengan ketegangan antara Hamas dan Israel dan juga berdampak pada ketegangan di Lebanon Selatan," ucap Laksda Retiono ditemui usai upacara penyambutan pasukan perdamaian PBB di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024).
Dia mengatakan kondisi tersebut masih berlangsung hingga hari terakhir Kotingen Garuda (Konga) beserta Milstaff Seceast UNIFIL yang menjalani misi perdamaian PBB di Lebanon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi situasinya masih sama, seperti itu. Sudah biasa itu kita setiap hari mendengar tembakan artileri, bom, atau roket. Itu masih berlangsung," tambahnya.
Dia mengatakan serangan roket hingga bom menjadi tontonan tiap hari para kontingen Garuda yang bertugas. Namun, Retiono bersyukur tak ada prajurit yang terkena dampak atas serangan yang terjadi.
Markas pasukan UNIFIL TNI yang bertugas di Lebanon pun pernah kejatuhan bekas suar (flare) yang ditembakkan pasukan Israel.
"Ya ada roket, artileri, mortir ya kan bom kaliber-kaliber besar semua juga ada tiap hari di sana seperti itu. Memang, memang masih seperti itu sampai saat ini. Kita bersyukur tidak berdampak secara langsung kepada kita," jelasnya.
Laksda Retiono juga mengungkap kondisi serupa dihadapi Satgas UNIFIL Maritime Task Force (MTF) TNI yang ditugaskan mendukung AL Lebanon dalam menjaga perairan air Lebanon. Selain itu, dia mengatakan militer Israel pun meningkatkan intensitas penerbangannya.
"Tingkat dari penerbangannya Israel lebih meningkat, terus kemudian UAV (unmanned aerial vehicle/pesawat terbang tanpa awak) dan drone karena salah satu aksesnya lewat udara," ujarnya.
Retiono mengatakan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto juga memberi perhatian dan instruksi khusus kepada Satgas Konga saat situasi perang Israel dengan Hamas berlangsung. Untuk diketahui, 1.088 personel Satgas Kontingen Garuda (Konga) beserta Milstaff Seceast UNIFIL TA 2023 telah kembali ke tanah air setelah melakukan misi perdamaian PBB di Lebanon selama 12 bulan.
"Instruksinya saya atas perintah Panglima TNI untuk pasukan kita, selalu satu, mengupdate situasi yang ada," ucapnya.
"Terus mengikuti SOP pada saat ada tembakan artileri berat. Bahwa mereka harus segera ke bunker yang terdekat dulu. Sambil memantau situasi," tutupnya.
Simak juga 'Polda Metro Gelar Operasi Keselamatan Jaya 2024 Selama 14 Hari':