Situasi Gaza Makin Panas, Pasukan UNIFIL TNI di Lebanon Siaga-Waspada

Situasi Gaza Makin Panas, Pasukan UNIFIL TNI di Lebanon Siaga-Waspada

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 01 Nov 2023 22:53 WIB
Personel Satgas FHQSU XXVI-O1Kontingen Garuda UNIFIL menggelar latihan. (dok Puspen TNI)
Personel Satgas FHQSU XXVI-O1Kontingen Garuda UNIFIL menggelar latihan. (dok Puspen TNI)
Jakarta -

Ratusan personel Satuan Tugas (Satgas) Force Headquarters Support Unit (FHQSU) XXVI-O1 Kontingen Garuda UNIFIL menggelar latihan rencana kontingensi saat meningkatnya eskalasi konflik Israel dan Palestina. Pasukan TNI dengan misi menjaga perdamaian ini meningkatkan kesiapsiagaan.

Berdasarkan keterangan dari Puspen TNI, Rabu (1/11/2023), latihan rencana kontingensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan ini digelar di Soedirman Camp Naqura, Minggu (29/10).

Selain Satgas FHQSU, satgas lainnya turut ambil bagian dalam latihan kontingensi ini, meliputi Satgas MCOU (Military Community Outreach Unit), CIMIC (Civil Military Coordination), INDOMEDIC (Indonesian Medic), MTF (Maritime Task Force), serta HQ (Headquarters) Staff Officer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sela-sela latihan, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) FHQSU XXVI-O1 Kolonel Arm Ezra Nathanael menyampaikan bahwa latihan ini adalah bagian integral dari upaya satgas untuk selalu siap sedia dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi di Lebanon saat ini.

Dia mengatakan seluruh satgas sudah seharusnya mempunyai rencana kontingensi dan harus selalu dilatih setiap saat, termasuk skenario terburuk, yaitu evakuasi dan penarikan mundur (withdraw) dari daerah operasi ke tempat dan lokasi aman yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu Beirut dan Siprus.

ADVERTISEMENT

Kolonel Ezra juga menekankan kepada seluruh personel satgas untuk wajib memahami apa yang harus diperbuat apabila terjadi peningkatan status dari Red Alert menjadi Black Alert.

"Tetap miliki semangat yang tinggi dan dedikasi yang kuat serta selalu ingat PROTAP atau SOP yang berlaku di Kontingen maupun UNIFIL sehingga senantiasa siap untuk menghadapi berbagai situasi yang terjadi di Lebanon saat ini. Dan yang terpenting adalah jangan tinggalkan ibadah salat, semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Mahakuasa," ujar Kolonel Ezra.

Dalam 3 minggu terakhir, semenjak pecahnya konflik bersenjata antara tentara Israel dan Hamas Palestina, wilayah Lebanon ikut memanas menyusul bergabungnya tentara Hizbullah Lebanon dalam konflik Israel-Hamas. Hal ini menyebabkan wilayah Naqoura yang menjadi lokasi Markas UNIFIL dan Soedirman Camp ikut terdampak.

Lihat Video 'Kisah Pilu di Gaza':

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sempat Kejatuhan 'Sampah' Suar Parasut

Sebelumnya beredar kabar markas pasukan TNI dalam misi sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon terkena mortir yang dilontarkan militer Israel. Markas TNI di Lebanon itu disebutkan ialah Sudirman Camp yang berlokasi di Green Hill, Naqoura, Lebanon Selatan, Lebanon. Momen yang disebut-sebut mortir terjatuh di Sudirman Camp viral di media sosial (medsos).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono memastikan benda yang jatuh di markas pasukan TNI dalam misi sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon bukan mortir. Dia mengatakan benda tersebut adalah sisa flare atau suar.

"Tiap malam di perbatasan sering ditembakkan ke atas. Setelah cahaya flare habis, kemudian jatuh dan tidak ada daya ledakan, namun karena terbuat dari besi maka menimbulkan kerusakan terhadap benda atau permukaan yang terkena jatuhnya flare tersebut," ujar Kapuspen TNI dalam keterangan Puspen TNI, Kamis (26/10/2023).

Dia mengklarifikasi bahwa tidak benar mortir menghunjam di markas UNIFIL TNI. Dia mengatakan benda tersebut merupakan bekas roket flare yang ditembakkan untuk memberikan penerangan cahaya yang dilakukan dalam rangka meminimalkan kemungkinan adanya infiltrasi.

"Pasukan kita dalam keadaan aman. memang terjadi ledakan sekitar 1 km meter dari pos, kemudian yang ada di berita media sosial beberapa hari ini hanya roket flare, roket flare itu memberikan penerangan pada malam hari dari pihak lawan untuk mengukur jarak ataupun aktivitas di area tersebut, jadi bukan roket yang menyebabkan ledakan di area kita," tegas Julius.

Lebih dari itu sejak 8 Oktober yang lalu, pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB UNIFIL sudah melaksanakan latihan-latihan tertentu yang gunanya untuk evakuasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini sesuai dengan standard operating procedures (SOP) yang memang sudah ditetapkan dan dilatihkan oleh setiap pasukan penjaga perdamaian PBB dalam melaksanakan misinya.

Lihat Video 'Pernyataan Israel Setelah Menyerang Kamp Pengungsian Jabalia':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(jbr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads