Kakek Musa berangkat dari Soka, Tangerang, bersama anak keempatnya ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak. Dia menjadi penjaja doa dan Yasin musiman menjelang Ramadan.
Lansia 60 tahun ini mengatakan kedatangannya menjadi penjaja doa dan Yasin musiman ini untuk menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar sekolah anak.
"Buat anak, dia sekolah di pesantren. Biasa kalau Ramadan sering banyak kebutuhan," kata Musa kepada detikcom, Senin (11/3/2024). Kakek Musa memiliki lima anak, yang tiga di antaranya masih bersekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kakek Musa mengatakan dia sudah menjadi penjaja doa dan Yasin sejak 14 tahun silam. Saat itu dia masih sendirian ke TPU Karet Bivak.
"Kalau sekarang saya bawa anak. Dia bisa berdoa juga. Sekarang dia belajar di pesantren. Ke sini katanya mau bantu saya, sekalian nyari tambahan buat jajan dan kebutuhan di pondok," cerita Kakek Musa.
Seperti para penjual jasa baca doa dan Yasin pada umumnya di TPU Karet Bivak, Kakek Musa tampak mengenakan atribut sorban, sarung, lengkap dengan peci. Mereka berjalan-jalan di sekitar makam dan mendekati peziarah.
"Kalau yang sering ke sini, pasti sudah paham ada jasa baca doa. Ada yang langsung manggil, atau yang saya tawari," jelas Kakek Musa.
Pantauan detikcom, nampak sejumlah peziarah memanggil Kakek Musa untuk menggunakan jasanya. Meski demikian, Kakek Musa menjelaskan tak sedikit pula yang menolak jasanya ketika ditawari.
"Sudah biasa. Tidak apa-apa," ucapnya.
Kakek Musa menjelaskan, sehari-hari dia mencari nafkah dengan menjadi petani singkong, padi, dan jagung. Sambilannya jika tak musim ziarah makam, adalah menjadi guru ngaji anak-anak.
Kakek Musa kemudian mengatakan penghasilannya dari jasa pembaca doa di TPU Karet Bivak cukup, meski dia memasang tarif seikhlasnya. "Ada yang ngasih Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, Rp 80 ribu. Ada juga yang pernah ngasih Rp 10 ribu. Seikhlasnya saja," sebut Kakek Musa.
Kemarin, Minggu (10/3), dia mengaku mendapat 10 panggilan baca doa. Namun hari ini dia menilai peziarah lebih sedikit dari kemarin.
"Sekarang sudah mulai sepi. Jadi nanti sore saya sudah pulang ke Tangerang. Lanjut lagi nanti setelah Lebaran, biasanya ramai juga," kata dia.
![]() |
Tak hanya Kakek Musa yang jauh-jauh dari luar kota untuk mengais rezeki di TPU Karet Bivak. Ada juga Agus (50), warga Sukabumi.
Selama menjadi penjaja doa dan Yasin, Agus menginap di masjid sekitar TPU Karet Bivak.
Simak juga 'Saat Serba-serbi TPU Karet Bivak Jelang Ramadan':