Difabel asal Sukoharjo Ikuti Tahap Akhir Seleksi SIPSS Polri: Mohon Doa

Difabel asal Sukoharjo Ikuti Tahap Akhir Seleksi SIPSS Polri: Mohon Doa

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 27 Feb 2024 06:17 WIB
Calon siswa (Casis) Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Tahun Anggaran 2024
Foto: Damara Prisma Suganda, calon siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) asal Sukoharjo, (dok.istimewa)
Jakarta -

Damara Prisma Suganda, calon siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) asal Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) mengaku kaget saat pertama kali mendengar kabar Polri merekrut disabilitas untuk menjadi polisi. Pria difabel ini berharap dirinya lolos seleksi.

"Kaget kaya nggak percaya gitu, karena kan anggota Polri dan TNI itu kan setahu saya nggak bisa yang disabilitas, ternyata tahun ini ada aturannya," kata Damara di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) kepada detikcom, Selasa (27/2/2024).

Damara diketahui memiliki keterbatasan pada bagian tangan kanannya. Penyandang tunadaksa ini mengaku pertama kali kabar menggembirakan ini disampaikan oleh Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM) Polres Sukoharjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kali dari polres yang kasih tau saya, Ibu Kabag SDM soal rekrutmen ini," ucap Damara.

Damara yang telah memiliki bekal pengalaman bekerja di lingkungan kepolisian pun antusias. Damara mengatakan dirinya merupakan sarjana pendidikan.

ADVERTISEMENT

Lulus kuliah, dia mendengar Polres Sukoharjo membuka lowongan pekerjaan bagi kaum difabel. Dia pun akhirnya menjadi pegawai harian lepas (PHL) operator 110 Polres Sukoharjo.

"Dulu kan ada Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. Beliau punya program rekrutmen disabilitas, dan terpilihlah saya dari tiga orang yang mendaftar. (Pekerjaan sebagai-red) PHL Polres Sukoharjo, petugas layanan 110," jelas Damara.

Tiga tahun lamanya Damara bekerja di Polres Sukoharjo, hingga akhirnya kini mengikuti seleksi SIPSS. Dia pun memohon doa agar perjuangannya menjadi abdi negara membuahkan hasil.

"Doain ya. Mohon doanya," ucap Damara yang pagi ini melaksanakan tes penelusuran mental dan kepribadian (PMK).

Anak ketiga dari empat bersaudara ini optimis bekal akademik, prestasi olahraga dan pengalaman kerja di lingkungan Polri membawanya menjadi seorang perwira polisi. "Saya juga lulusan salah satu universitas, karena saya S1," sambung dia.

Di samping bekerja sebagai operator 110, pria yang lahir 20 Januari 1995 ini menekuni olahraga atletik yakni lari. Damara menyabet 4 gelar juara dalam pekan paralimpik.

Berikut prestasi yang telah diukirnya:

- Juara III Lari 5000 M Putra pada Pekan Paralimpik Provinsi Jateng 2023
- Juara II Lari 800 M Putra pada Pekan Paralimpik Provinsi Jateng 2022
- Juara II Lari 1500 M Putra pada Pekan Paralimpik Provinsi Jateng 2019
- Juara II Lari 1500 M Putra pada Pekan Paralimpik Provinsi Jateng 2018

"Atlet lari 2018, saya suka olahraga dari kecil. Tapi awalnya belum tau kalau di disabilitas ada wadahnya sendiri. Di 2018 ada teman yang ngajak, sejak itu mulai mendalami," terang alumnus SMA Veteran 1 Sukoharjo ini.

Lihat juga Video 'Catatan Sosiolog Tentang Etika Memperlakukan Difabel: Setara, Tapi Khusus':

[Gambas:Video 20detik]

(aud/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads