Syarief Hasan Imbau Masyarakat Tak Tergiur Iming-iming Kemudahan Pinjol

Syarief Hasan Imbau Masyarakat Tak Tergiur Iming-iming Kemudahan Pinjol

Danica Adhitiawarman - detikNews
Senin, 05 Feb 2024 19:57 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI yang juga Anggota Komisi I DPR Sjarifuddin Hasan (Syarief Hasan) mengingatkan masyarakat agar tidak berhubungan dengan pinjaman online (pinjol). Ia mengimbau agar tidak tergiur dengan iming-iming kemudahan pinjaman serta tidak mengotak-atik aplikasi pinjol di gadget.

Menurut Syarief, meminjam uang ke pinjol berpotensi besar menimbulkan prahara, tidak memberikan kemudahan, dan malah menghadirkan persoalan yang pelik di kemudian hari. Bagi yang sudah terlanjur mengambil pinjaman dari pinjol, ia memberi saran agar segera menyelesaikannya dan jangan menunda-nunda pelunasan.

Selain itu, ia mengatakan pinjol tidak membantu menyelesaikan masalah, bahkan menimbulkan masalah baru yang lebih besar. Terlebih jika penyelesaian pinjaman dari pinjol ditunda-tunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pokoknya, jangan sekali-kali melirik apalagi mencoba-coba melakukan pinjaman kepada pinjol, apapun alasan serta tujuannya. Tak terkecuali bagi pelaku UMKM yang membutuhkan tambahan modal. Kalau terpaksa harus meminjam untuk tambahan modal usaha, pinjamlah di tempat yang resmi dan aman, jangan sampai menyentuh pinjol," kata Syarief dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).

Pernyataan itu disampaikan Syarief saat menjadi narasumber pada acara Ngobrol Bareng Legislator dengan tema 'Pinjaman Online: Manfaat dan Resiko bagi Pembiayaan UMKM'. Acara tersebut berlangsung di GOR PGRI Desa Kademangan Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, ia menjelaskan pinjol hanya terlihat baik di depan dengan aplikasi yang menjanjikan pinjaman yang mudah dan bisa cepat dicairkan. Pinjol tidak memerlukan persyaratan yang rumit, sebagaimana pinjaman di berbagai lembaga keuangan lain.

Namun, Syarief menilai kemudahan itu merupakan jebakan yang sengaja disediakan penyedia jasa pinjol untuk menarik konsumennya. Lalu di kemudian hari, jenis pinjaman ini akan mencekik krediturnya dengan bunga pinjaman yang terus meningkat. Hal itu pun akan menimbulkan kerugian yang semakin besar.

"Bagi yang belum tersentuh pinjol, jangan sekali-kali mencoba jenis pinjaman ini apapun alasannya. Pikir-pikir masak dahulu, jangan sesal kemudian. Masyarakat juga jangan terjebak pada investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar. Karena bisnis seperti ini sudah memakan korban yang sangat banyak," ungkapnya.

Kemudian, Syarief menyatakan pemerintah harus turun tangan menangani maraknya pinjol. Salah satu caranya adalah menyediakan alokasi pinjaman berbunga ringan dengan jumlah yang lebih besar, khususnya bagi para pelaku usaha menengah dan kecil.

"Pada era kepemimpinan Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah menyediakan Kredit Usaha Rakyat, dan itu sangat membantu para pengusaha kecil dan menengah yang membutuhkan modal bagi usahanya. Cara-cara seperti itu harus dilakukan kembali apabila kita ingin menyelesaikan persoalan pinjol maupun lintah darat," pungkasnya.

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads